"Khususnya untuk meminimalisir ancaman banjir bandang, kita mengajak masyarakat untuk sama-sama peduli lingkungan. Kita harus jaga alam, supaya alam jaga kita," kata Atep Kustiwa.
Dikatakannya, jika alam rusak akan berdampak langsung pada warga yang ada di sekitarnya. "Contohnya, banjir bandang yang terjadi di berbagai wilayah itu salah satu penyebabnya adalah kerusakan lingkungan atau telah terjadi alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan itu menyebabkan lahan menjadi kritis, sehingga rawan banjir bandang. Selain banjir bandang juga disebabkan karena curah hujan tinggi, sementara daya dukung lingkungan mulai berkurang," ungkapnya.
Ia mengatakan, apa yang menjadi pengalaman terburuk, di antaranya banjir bandang harus menjadi cermin bagi warga lainnya. Bahkan kerusakan alam sangat berpotensi menimbulkan bencana, terutama di kawasan pegunungan maupun perbukitan.
"Ayo kita sama-sama menjaga alam atau lingkungan sekitar. Di mana bumi dipijak, disitulah kita harus menjaga lingkungan. Mulai dari gerakan penghijauan pada lahan kritis, untuk meminimalisir ancaman banjir bandang. Jangan sampai kita menunggu bencana. Lrbih baik kita antisipasi sedini mungkin untuk mengurangi ancaman potensi bencana," pungkasnya. (neni mardiana)***