Waduh, Masih Ada Warga Bojongpulus BAB di MCK Plastik Bantaran Sungai Cikeruh

- 2 Agustus 2021, 17:56 WIB
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna saat memberikan masker kepada warga yang kedapatan baru keluar dari MCK di bantaran sungai Cikeruh di Kampung Bojongpulus Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna saat memberikan masker kepada warga yang kedapatan baru keluar dari MCK di bantaran sungai Cikeruh di Kampung Bojongpulus Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Ketua Tim Penggerak  Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)  Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna masih mendapati warga di Kampung Bojongpulus RT 02/RW 07 Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, membuang hajat ke sungai Cikeruh. Warga antusias bila pemerintah akan membangun fasilitas sanitasi dan kesehatan di wilayah Kampung Bojongpulus Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek yang masih sangat minim.

“Ini jangan sampai terjadi, dan tidak boleh ada masyarakat yang membuang hajat dari MCK langsung ke sungai. Apalagi sungai Cikeruh sering banjir, bila menggenangi kampung bisa menimbulkan penyakit,” ujar Emma Dety Dadang Supriatna kepada Camat Rancaekek Baban Banjar.

Saat melakukan melakukan kunjungan bersamaan dengan dimulainya pengerukan aliran sungai Cikeruh di pemukiman pada Bojongpulus Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek, secara tidak sengaja rombongan melewati MCK dengan dinding dari plastik dibantaran sungai Cikeruh. “Waduh sama sekali ini tidak boleh bisa menimbulkan penyakit bagi warga sekitar, dan juga mengganggu kesehatan lingkungan,” ujar Emma Dety Dadang Supriatna.

Baca Juga: Kemnaker Sudah Terima Data Calon Penerima Bantuan Subsidi Upah bagi Pekerja Tahun 2021  

Sebagai bukti, Emma Dety menyempatkan diri berfoto di tempat buang air besar itu, sambil memberikan isyarat ‘stop buang air besar’ sembarangan. Mengingat buang air besar dengan cara itu tidak memenuhi pola hidup bersih dan sehat. 

Ia pun berharap kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, tidak buang air besar sembarangan karena akan mengancam terhadap kesehatan. Apalagi di lokasi buang air besar itu berada di kawasan rawan banjir. 

Melihat kondisi lingkungan seperti itu, Emma Dety langsung menemui sejumlah warga sambil membahas sanitasi lingkungan, di antaranya tempat mandi cuci dan kakus (MCK) yang memenuhi standar pola hidup sehat. 

Baca Juga: Demi Distribusi Oksigen Lancar, Kemnaker Kerahkan Pengawas Ketenagakerjaan Supervisi ISO Tank

"Nanti, MCK-nya harus dibangun di tempat ini. Supaya bisa digunakan masyarakat dengan memenuhi standar pola hidup bersih dan sehat," ujar Emma Dety.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x