Meski Baru 18 Persen Warga di Vaksin, Kabupaten Bandung Makin Mendekati Zona Hijau  

- 31 Agustus 2021, 07:50 WIB
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna saat memberikan keterangan terkait perkembangan pandemi Covid-19 di wilayah Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna saat memberikan keterangan terkait perkembangan pandemi Covid-19 di wilayah Kabupaten Bandung. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung terus mengalami penurunan dan semakin mendekati zona hijau Covid-19. Distribusi vaksin belum stabil menjadi penyebab 80 persen target vaksinasi di Kabupaten Bandung sulit dicapai.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan, hingga Minggu 29 Agustus 2021 tercatat pasien yang terkonfirmasi positif makin berkurang menjadi 24 orang, dan yang sembuh 76 Orang. Sehingga jumlah total dalam pengawasan menjadi 1.159 orang dari populasi Kabupaten Bandung 3,62 juta jiwa.

"Bed Occupancy Rate (BOR) per Minggu 29 Agustus sudah 15 persen, kita sudah berstatus zona kuning. Alhamdulillah, ini merupakan hasil kerjasama dari semua pihak, terutama para tenaga kesehatan, dan kedisiplinan warga masyarakat selama diberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)," kata Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna di Soreang.

Baca Juga: Yana Mulyana, Perlu Strategi Pemetaan Sungai Untuk Persiapan Musim Penghujan

Sementara untuk vaksinasi, Bupati Bandung menyebut baru mencapai sekitar 18 persen atau 490 ribuan yang sudah tervaksin. Kendalanya, kata bupati, distribusi vaksin yang belum stabil.  "Kalau pola distribusi vaksinnya masih seperti ini, jujur saja, saya pesimis target 80 persen vaksinasi bisa tercapai pada Desember 2021," ujar Dadang Supriatna.

Kalau ditargetkan ingin selesai pada Desember 2021, menurut Dadang Supriatna, idealnya perhari vaksinasi mencapai 40 ribu orang atau dalam satu bulan mencapai 1,2 juta orang. ”Namun saat ini distribusi vaksin ke Kabupaten Bandung masih minim,” ujar Dadang Supriatna.

Karena itu, Dadang Supriatna melakukan berbagai upaya dalam rangka percepatan vaksinasi tersebut. Salah satunya, ia mengatakan, dengan menyurati Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marives).

"Karena waktu itu Menko Marives berpesan, kalau distribusi vaksin terlambat, bisa langsung meminta langsung ke beliau," ujar Dadang Supriatna. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x