PORTAL BANDUNG TIMUR - Melalui program Pentaheliks, pembangunan jembatan Mariuk di atas aliran sungai Cijalupang yang menghubungkan RW 09 dan 10 Kampung Mariuk Desa Bojongsalam Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung berhasil dirampungkan. Artinya, pembangunan jembatan Mariuk itu tanpa menggunakan APBD Kabupaten Bandung dan murni swadaya masyarakat.
Jembatan Mariuk itu dibangun sepanjang 6 meter dan lebar 2 meter, sebagai salah satu akses transfortasi atau lalulintas masyarakat yang melakukan aktivitas ekonomi maupun kegiatan lainnya. Jembatan itupula merupakan akses ke pemakaman umum.
"Tanpa APBD, kita bisa membuktikan pembangunan jembatan Mariuk ini. Pembangunan jembatan dan normalisasi Sungai Cijalupang bisa berjalan baik dengan melibatkan banyak pihak," kata Bupati Bandung HM Dadang Supriatna kepada wartawan usai meresmikan pembangunan jembatan Mariuk, Rabu 19 Januari 2022.
Baca Juga: Arteria Dahlan Sudah Membuat Keonaran dan Keresahan
Bupati Bandung mengatakan, pembangunan jembatan dan normalisasi sungai itu, ia turun langsung ke lapangan dan mengajak semua komponen, mulai dari pihak swasta, pengusaha, akademisi, masyarakat, maupun media yang turut dilibatkan dalam program pentahelik tersebut.
Dadang Supriatna pun menyebutkan, di Kabupaten Bandung tercatat ada sekitar 800 jembatan, dan di antaranya sekitar 20 persen harus ada perbaikan atau penataan. "Jembatan merupakan sarana transportasi yang sangat penting untuk lalulintas dan aktivitas masyarakat," ujar Dadang Supriatna.
Sebelumnya jembatan itu lebar 70 cm dan membawa jenazah pun mengalami kesulitan. Sehingga ia mengajak semua komponen masyarakat untuk membangun jembatan tersebut, selain normalisasi sungai. "Pengerjannya pun melalui program pentahelik," katanya.
Baca Juga: Penumpang Panik, Adu Bagong Mercy Putih vs Angkot