Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Bandung Laksanakan Upacara Pengerupukan

- 3 Maret 2022, 16:00 WIB
Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1444 di Kota Bandung berlangsung aman dan kondusif./Foto Pemkot Bandung
Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1444 di Kota Bandung berlangsung aman dan kondusif./Foto Pemkot Bandung /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sejumlah umat Hindu di Kota Bandung menjalankan Ibadah dalam rangkaian Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1444. Kegiatan peribadahan berlangsung di Pura Vira Chandra Dharma di Secapa AD Hegarmanah dengan menlaksanakan upacara Pengerupukan dengan aman dan kondusif.

Upacara Pengerupukan dikenal sebagai upacara untuk mengusir para Bhuta Kala, dari pekarangan rumah dan lingkungan sekitar. Upacara yang diselenggarakan mulai pukul 17.30 hingga pukul 19.30 WIB, Rabu, 2 Februari 2022 diikuti sekitar 50 umat Hindu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Mangku Gede di Pura Vira Chandra Dharma, Agung Djanardhana menjelaskan, jika mengacu kepada mantra suci Hindu Weda, esensi Pengerupukan itu ialah awal kehidupan yang disebut tidak ada apa-apa, hanya kegelapan.

"Proses unik di hari raya Nyepi diawali dengan kegelapan. Ini yang diimplementasikan oleh Umat Hindu dengan melakukan catur brata penyepian," ucapnya, seperti dilansir Portal Bandung Timur laman Pemkot Bandung

Baca Juga: Aturan Baru, Mulai 3 Maret 2021 Penumpang Wajib Isi e HAC Sebelum Keberangkatan

Lebih lanjut, Agung menjelaskan selama menyepi, Umat Hindu melakukan introspeksi sejenak dengan tidak melibatkan interaksi fisik di luar dengan dirinya sendiri. Introspeksi diri untuk tumbuh menjadi lebih baik lagi di kemudian hari.

"Tenangkan diri, sehari dalam setahun. Artinya kita tidak bepergian dan kita mengendapkan euforia kebahagiaan dalam sehari,” tuturnya.

Ia juga menyebut perayaan Nyepi dan Tahun Baru saka di Kota Bandung selalu berjalan kondusif dari tahun ke tahun.

Kendati tak bisa disamakan dengan perayaan Nyepi di Bali, namun Agung menyebut Umat Hindu di Bandung merayakan Nyepi dan Tahun Baru Saka dengan aksiologi yang disesuaikan dengan ruang waktu dan kondisi.

"Tidak hanya karena Covid-19, tetapi karena kondisi di Bandung dengan di Bali berbeda, maka kami biasa melaksanakan dengan menyesuaikan kepada ruang, waktu dan kondisinya," beber Agung.

Halaman:

Editor: Agus Safari

Sumber: Humas Pemkot Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x