Bumi Ageung Tapak Jejak Cianjur di Tengah Kota Cianjur Masih Kokoh Berdiri

- 15 Juni 2024, 12:15 WIB
Bumi Ageung di Kampung Cina Jalan Moh Ali, Kota Cianjur di Kabupaten Cianjur Jawa Barat  bukti sejarah Kabupaten Cianjur yang luput dari perhatian warganya.
Bumi Ageung di Kampung Cina Jalan Moh Ali, Kota Cianjur di Kabupaten Cianjur Jawa Barat bukti sejarah Kabupaten Cianjur yang luput dari perhatian warganya. /Dokumen Fajar/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Kampung Cina yang berlokasi di Jalan Moh Ali, Kota Cianjur di Kabupaten Cianjur Jawa Barat nampak terdapat rumah biasa yang berada dipinggir jalan. Lokasinya yang terhimpit ruko-ruko dan gereja kecil, ternyata rumah ini sudah berumur 138 tahun milik rumah Bupati ke-10 Cianjur, Raden Adipati Aria Prawiraredja II atau R.A.A Praawiraredja II, Bumi Ageung Cianjur.

Walaupun begitu, sering warga Cianjur sendiri kurang menjadikan tempat ini sebagai rencana rekreasi ilmu. Sebagian lain dari mereka justru belum ada yang mengetahui adanya wisata sejarah ini, sering kali hanya untuk berburu kuliner hingga membeli kebutuhan pokok lainnya.

Pepet Djohar, sapaan akrab Pak Pepet merupakan generasi ke-5 dari  R.A.A Prawiraredja II yang memilih untuk merawat rumah ini, menuturkan “Memang masih banyak orang-orang kita Cianjur sendiri juga belum tahu rumah ini milik R.A.A Prawiraredja II," ujar Pak Pepet kepada penulis belum lama ini.

Baca Juga: Menghidupkan Kembali Gedung Kesenian Ampera di Cianjur

Padahal dalam pencarian ke Bumi Ageung ini cukup mudah, pelayanan admin yang cepat dan juga ramah, juga suasana nya yang klasik tahun 80an ini masih terasa dengan sekitaran rumah yang begitu nyaman dan asri, dan cocok untuk dijadikan spot foto yang tentunya Instagramable.

Dalam perawatan dan keamanan rumah ini diurus oleh keturunan keluarga Raden Prawiraredja II. Termasuk administrasi pengajuan menjadi cagar budaya diurus oleh pihak keluarga.

Rumah ini terdiri 4 ruang kamar, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dan dapur. Namun tahun 1950, rumah ini pernah sengaja dibom oleh kolonial penjajah karena terciduk sebagai tempat perkumpulan dan juga pernah menjadi tempat perumusan tentara PETA masa penjajahan Jepang, uniknya rumah ini masih kokoh yang hancur ruang dapur.

Baca Juga: Berburu Bungkreung Menjaga Tradisi Ngabedahkeun Balong di Cianjur

Sebelum terjadinya pengeboman rumah ini, keluarga melarikan diri ke Kuningan dan Cianjur Selatan. Properti di rumah ini sudah banyak dicuri oleh kolonial penjajah, dan warga lokal. dan yang menyelamatkan barang dan properti rumah ini adalah tetangga sebrang rumah milik Prawiraredja II ini.

Barang yang diselamatkan dan masih utuh terdapat perabotan makan, lukisan pemberian kerabatnya dari China, bongkahan dipan kamar Prawiraredja II, koran-koran (Medan Priyayi salah satunya) dan lemari kayu jati.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah