PORTAL BANDUNG TIMUR – Filsafat sejarah di Barat mengalami perkembangan yang mana ditandai dengan kemunculan tokoh-tokoh seperti Augustinus, Conte , Spenger, Hegel, Marx dan Toybe. Sedangkan di islam, setelah kemunculan Ibnu Khaldu pada abad XIV tidak di ikuti oleh pemikir dan generasi muslim selanjutnya.
Padahal dalam islam sebagai pandangan hidup yang paripurna dan merupakan metode hidup yang lengkap, inovatif dan kreatif tidak boleh hanya berhenti dan berpuas pada kenyataan yang telah ada. Akhirnya pada paruh pertama abad XX muncul pemikiran-pemkiran muslim yang kembali mengembangkan keilmuan sejarah dan filsafat sejarah seperti Malik bin Nabi, Fazlur Rahman , Ali Syari’ati, dan Abdul Hameed Siddiqui yang dalam ejaan Indonesia dikenal dengan nama Abdul Hamid Shiddiqi .
Selanjutnya Al-Qur’an sebagai kitab suci islam , baik secara tersirat maupun tersurata , banyak ayat-ayatnya yang mengandung masalah sejarahan, sehingga dapat dijadikan sebagai ta’kid atau penguat bahwa tidak ada alasan untuk tidak berpedoman kepada Al-Qur’an dalam masalah keilmuan, terkhusus pada bidang filsafat sejarah .
Metode dan Teori
Metode dan teori yang di ambil dari pembahasan menggunakan teori aksiden. Namun tidak menjadi teori tetap malah terus mengalami perkembangan para sejarawan awalnya menyajikan metode dekomentasi kemudian beralih pada metode historis sitematis. Yaitu dengan menyajikan suatu peristiwa sejarah tertentu dikaitkan dengan peristiwa lain dan setiap kasus dicari kejelasannya melalui kasus lain untuk kemudian dideskripsikan.
Namun menurut Abdul Hamid Shiddiqi metode tersebut tidak memuaskan sehingga sebagai sejarawan mengacu pada teori aksiden yang menerangkan bahwa totalitas wujud manusia merupakan suatu proses tunggal. Adapun peristiwa-peristiwa sejarah yang ada hanya di anggap sebagai kenyataan sepintas .
Pemikiran Abdul Hamid Shiddiqi
Pemikiran kesejarahan dari Abdul Hamid Shiddiqi tertuang dalam buku Philosophical Interpretations of history. Buku ini diterjemahkan dalam Bahasa Arab kemudian bahasa Indonesia dengan judul Islam dan Filsafat Sejarah.
Pandangan Abdul Hamid Shiddiqi mengenai filsafat sejarah dalam bukunya menjelaskan, memetakan dan melakukan kritik atas tokoh filsafat sejarah dari barat seperti Hegel, Marx dan mengkrtikik pemikiran evolusionisme Darwin.
Abdul Hamid Shiddiqi memberikan ulasan secara umum dengan memberikan kritik berdasarkan pandangan Al-Qur’an dan menilai pemikiran materalisme dan sekuralisme berbahaya bagi umat islam. Adapun dalam kesejarahan terutama untuk filsafat sejarah.