Goa Gunung Puntang, Jejak Sejarah Kurang Terperhatikan

- 15 Juni 2024, 14:12 WIB
Salah satu goa peninggalan Belanda di kawasan Gunung Puntang Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Salah satu goa peninggalan Belanda di kawasan Gunung Puntang Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Jawa Barat. /Portal Banudng Timur/Wildan Azka Ramadhan/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Gunung Puntang di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Jawa Barat, tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya yang asri dan menawarkan keindahan alamnya. Tetapi juga menyimpan jejak sejarah masa penjajahan Belanda. Salah satu peninggalan bersejarah yang menarik untuk dikunjungi adalah Goa Belanda.

Goa Belanda Gunung Puntang memiliki nilai sejarah yang kuat sebagai bagian dari stasiun radio yang menghubungkan orang-orang Belanda di Indonesia dengan negeri asalnya. Goa Belanda, yang terletak di kawasan Gunung Puntang merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik serta harus dikunjungi.

Dinamakan Go Belanda, karena gua ini dulunya merupakan bagian dari kompleks Stasiun Radio Malabar yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1917. Menurut Pak Ecep  yang kini sudah berusia 61 tahun sebagai pemandu wisata Gunung Puntang, Goa Belanda ini dibangun dengan menggunakan jasa tenaga kerja dari orang-orang pribumi. Yang dimana para orang tersebut dipaksa untuk terus-menerus bekerja tanpa memikirkan lelah.

Baca Juga: Kembali di Buka, Wana Wisata Gunung Puntang Ramai

Goa Belanda, Gunung Puntang ini menurut saya memiliki keunikan atau khasan tersendiri. Dimana gua ini mempunyai panjang 165 meter dan tinggi 170 cm, yang didalamnya masih beralaskan tanah dan tetesan airpun masih banyak berjatuhan dari dinding goa.

Dari tinggi dan panjangnya Goa Belanda ini bisa terbilang tidak besar dan tidak kecil juga, namun jalan didalamnya hanya muat untuk 1 orang saja. Gua Belanda ini sangat gelap dan tidak ada penerangan sama sekali.

Di dalam goa tersebut terdapat beberapa lorong jalan serta terdapat celah ruangan ciri khas Belanda. Selain itu gua ini masih banyak kelelawar, suasananya pun sejuk dan dingin. Akses jalan ke Goa Belanda ini sedikit tersembunyi karena tertutup oleh barisan warung makan yang ada dijalan Gunung Puntang.

Baca Juga: Aroma Kopi Asal Selatan Kabupaten Bandung Semakin di Buru

Lantas Gua Belanda ini terkadang sering terlewatkan oleh wisatawan. Karena Gua ini tidak terlalu terekspos serta kurang populer dibandingkan wisata lainnya yang ada di Gunung Puntang. Untuk letaknya, GoaBelanda ini tidak jauh dari perkemahan.

Pada umumnya, gua dipergunakan untuk tempat bersembunyi ataupun berlindung. Namun berbeda dengan gua Belanda yang ada di Gunung Puntang. Pada zaman dulu gua ini dipergunakan untuk menyimpan barang-barang dan peralatan mahal yang dibeli langsung dari jerman.

Peralatan tersebut merupakan komponen peralatan stasiun radio dan telpon. Pada saat itu, penyimpanan seluruh barang-barang serta peralatan di dalam gua karena untuk keamanan.

Selain itu ada hal yang menarik lainnya. Dalam cerita yang berbeda, konon lorong gua ini akan menuju sebuah curug (air terjun) yang dikenal dengan sebutan Curug Siliwangi. Dan siapa pun yang berhasil menyusuri lorong gua tersebut sampai Curug Siliwangi, konon akan mendapatkan pusaka yang merupakan peninggalan Prabu Siliwangi. Menurut saya ini menarik dan unik serta membuat penasaran apabila mendengarnya.

Baca Juga: Keanekaragaman Flora dan Fauna yang Menghiasi Wisata Situ Sangiang

Curug siliwangi tersebut memang benar adanya dan letaknya masih berada di kawasan Gunung Puntang. Untuk ke lokasinya kita harus berjalan kurang lebih 5 km. Namun, logikanya dengan panjang gua 165 meter mustahil rasanya untuk menembus ke tempat yang berbeda dengan jarak yang jauh. Banyak orang di sekitar yang percaya bahwa Curug Siliwangi adalah tempat yang keramat dan banyak penziarah datang ke lokasi tersebut.

Dibalik cerita mistisnya, intinya gua Belanda ini hanya di pergunakan untuk menyimpan barang-barang serta peralatan mahal milik Belanda. Digunakan untuk keperluan stasiun radio serta rumah dinas para petinggi Belanda. Yang dimana gua tersebut sekarang sudah kurang terawat dikarenakan kurang populer serta bukan tujuan utama dari wisata Gunung Puntang. Namun, tetap gua Belanda ini merupakan sebuah peninggalan dan tentunya memiliki nilai sejarah didalamnya. (Wildan Azka Ramadhan)***

 

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah