PORTAL BANDUNG TIMUR - Seperti merawat anak sendiri, hal yang sama yang Abah Enjoem lakukan terhadap Seni Reak. Menjaga dan melestarikan seni reak agar tetap bertahan di tengah arusnya zaman saat ini adalah tugas yang mulia.
Perjalanan Seni Reak memanglah tidak mudah. Banyaknya rintangan yang Abah Enjoem hadapi membuat kesan yang mendalam bagi pecinta Seni Reak itu sendiri.
Seni Reak berasal dari Jawa Barat. Banyak tersebar disejumlah wilayah Bandung Timur, mulai dari Kecamatan Ujungberung Kota Bandung hingga ke Jatinangor dan Tanjungsari Kabupaten Sumedang serta Rancaekek dan Cicalengka Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Mengenal Bangbarongan di Gelar ISBI Bandung di Sanggar Seni Reak Tibelat Bah Enjum
Kesenian ini merupakan sebuah ritual untuk mengawali upacara keagamaan seperti panen pertanian hingga pesta pernikahan. Pada awalnya seni reak hanyalah sebuah pertunjukan yang arogan dan memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat kampung jati.
Disebabkan minimnya pengetahuan orang yang mengerti atas Seni Reak tersebut. Abah Enjoem yang prihatin dengan hal tersebut dan tergerak untuk mencari cara agar supaya seni reak bisa berkembang dan menjadi seni yang layak dipertontonkan kembali di masyarakat.
Kemudian pada tahun 2006 Abah Enjoem memutuskan untuk mendirikan Seni Reak di Kampung Jati Kelurahan Pasirbiru Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Bernama lengkap Enjang Dimyati, atau yang sering di sapa Abah Enjoem telah berumur 48 tahun.
Baca Juga: Seni Reak Juarta Putra Cinunuk Makalangan di Festival Roskide Denmark 2022
Abah Enjoem adalah pendiri Seni Reak Tibelat yang berada di Cibiru. Sekaligus pemilik sanggar Seni Reak yang berada di Kampung Jati Kelurahan Pasir Biru Kota Bandung. Di tempat inilah para pemuda dan pemudi berkumpul untuk berlatih menari dan memainkan alat musik.
Setelah 18 tahun berdiri hingga sekarang seni reak telah mengalami perubahan yang signifikan, yang awalnya hanya menggunakan musik atau irama yang mistis, sekarang telah menampilkan penari sebagai unsur utama dalam pertunjukkan.