PORTAL BANDUNG TIMUR – Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat menggelar Festival Musik Bambu Jawa Barat dengan mengusung tekad semangat untuk memelihara seni tradisi warisan leluhur. Rangkaian kegiatan yang berlangsung di di Teras Sunda Cibiru, Kota Bandung, Minggu, 8 Oktober 2023 menampilkan berbagai jenis kesenian tradisi berbasis bahan bambu dari beberapa daerah Jawa Barat yang kaya akan seni musik berbasis bambu, baik yang bersifat tradisional maupun modern.
Festival Musik Bambu Jawa Barat yang digelar Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX merupakan salah satu event tahunan dengan agenda menampilkan kesenian tradional bamboo dalam nada pentatonis di Jawa Barat. Beberapa yang ditampilkan diantaranya, angklung buncis, angklung sered, bangkong reang, calung, toleat, calung renteng, dan lainnya.
Diungkapkan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, Dwi Ratna Nurhajarini, bahwa Festival Musik Bambu Jawa Barat digelar karena Jawa Barat sangat kaya akan berbagai macam jenis kesenian tradisional bambu. “Namun sayang, seiring kemajuan jaman, sedikit banyak perkembangan kehidupan tradisi seni buhun ini seperti yang terlupakan, tak sedikit masyarakat yang tak lagi mengenal kreasi seni peninggalan leluhur, seperti seni musik bamboo,” kata Dwi Ratna Nurhajarini.
Karenanya, menurut Dwi Ratna Nurhajarini, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Jawa Barat berkolaborasi dengan Komunitas Seniman Tradisi (Komstrad) Jawa Barat, menggelar Festival Musik Bambu Jawa Barat bertema ‘Melestarikan Tradisi Seni Bihari, Menciptakan Kreasi Seni Kiwari.’
Dengan digelarnya Festival Musik Bambu Jawa Barat, diharapkan masyarakat semakin mengenal, mengapresiasi, serta tumbuhnya rasa memiliki seni budaya di Jawa Barat, khususnya seni musik bambu, terutama di kalangan generasi muda.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, Dwi Ratna Nurhajarini, mengatakan, Festival Musik Bambu Jawa Barat ini bertujuan mendukung tujuh agenda pemajuan kebudayaan, salah satunya dengan memfasilitasi adanya ruang dan wahana ekspresi seni budaya yang tidak eksklusif.
Membuka peluang seluas-luasnya bagi paraseniman, sanggar seni, padepokan atau komunitas seni, sebagai usaha bersama memelihara dan mengembangkan seni budaya tradisional di Jawa Barat, termasuk seni musik bambu.
“Selain itu, Festival Musik Bambu Jawa Barat juga sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan seni tradisi kepada generasi muda, meningkatkan apresiasinya, lalu tumbuh rasa bangga pada nilai-nilai kekayaan seni tradisional dalam balutan kebudayaan nasional,” ujarnya.