Tradisi Babakti Masyarakat Desa Cihideung Membersihkan Saluran Air dan Mata Air

- 31 Agustus 2023, 01:45 WIB
Warga Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat saat membersihkan mata air Irung-irung  pada saat menggelar tradisi Babakti  Rabu 30 Agustus 2023.
Warga Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat saat membersihkan mata air Irung-irung pada saat menggelar tradisi Babakti Rabu 30 Agustus 2023. /Portal Bandung Tiur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Masyarakat di dua Rukun Warga (RW) Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat, merasa berkeyakinan kalau musim kemarau tahun ini akan berlangsung sangat panjang. Potensi kekurangan air sudah mulai dirasakan oleh warga yang umumnya berprofesi sebagai petani bunga dan sayuran.

Menyikapi kondisi air yang sangat dibutuhkan untuk keperluan tanaman, masyarakat di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat, Rabu 30 Agustus pagi hingga siang menggelar tradisi Babakti. “Tahun-tahun sebelumnya kegiatan Babakti yang dilanjutkan dengan tradisi Hajat Cai atau Ngalokat Hulu Cai yang dikenal dengan Tradisi Irung-irung  biasanya diselenggarakan setiap awal bulan Muharam penanggalan Islam, baru tahun ini dilaksanakan diluar bulan Muharam,” terang Bah Yanto Susanto seorang tokoh setempat di sela kegiatan Tradisi Babakti.

Tradisi Babakti sendiri menurut Bah Yanto merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat yang dilaksanakan sejak tahun 1829. “Menurut cerita turun temurun, tradisi Babakti diselenggarakan setelah Gunung Tangkuban Parahu meletus sangat hebat dan menutupi mata air serta saluran air ke sawah dan kebun warga,” terang Bah Yanto Susanto.

Baca Juga: Warga Cihideung Kabupaten Bandung Barat Tetap Akan Laksanakan Tradisi Babakti dan Irung-irung

Tradisi Babakti yang dilaksanakan puluhan warga 3 wilayah RW  dari 5 wilayah RW di Desa Parongpong, merupakan kegiatan membersihkan saluran air dan mata air yang dikenal warga dengan sebutan Irung-irung. “Disebut Irung-irung karena terdapat dua mata air yang berdampingan, satu mata air rasanya tawar dan dingin sedangkan satu mata air lagi rasanya agak keset, hangat dan terkadang bau belerang,” ujar Bah Yanto Susanto.

Kedua mata air tersebut menurut Bah Yanto Susanto, satu mata air mengalir ke wilayah RW 10 dan satu mata air lagi mengalir ke RW 11. “Namun demikian nantinya kembali menyatu ke aliran sungai Cibereum yang merupakan hulu sungai Citepus yang mengalir ke wilayah Gegerkalong, Pansteur, Ciroyom, Cibadak, Pagarsih dan  Astanaanyar. Jadi dari mata air Irung-irung ini masyarakat bisa melihat kapan di Kota Bandung akan banjir,” ujar Bah Yanto Susanto setengah berseloroh.

Rangkaian kegiatan tradisi Babakti diawali dari Desa Cihideung di Jalan Sersan Bajuri dan menyusuri aliran air berukuran 30 centimeter. Melewati belakang rumah-rumah warga dan tempat wisata Rumah Jadoel yang sudah tutup atau tidak beroperasi untuk kemudian masuk ke kawasan wisata Park Zoo Lembang dimana dua mata air yang dikenal dengan nama Irung-irung berada.

Baca Juga: Mata Air Irung-irung Hanya Sekali Tidak Berair

Disampaikan Ketua RW 10 Agus Kusnandar selaku koordinator kegiatan tradisi Babakti dan Ngalokat Hulu Cai Irung-irung, kegiatan yang setiap tahunnya biasa diselenggaarakan setiap bulan Muharam berdasar penanggalan Islam mengalami pergeseran. “Memang inginnya diselenggarakan tetap setiap bulan Muharam, tapi karena sesuatu dan lain hal akhirnya kegiatan bergeser ke bulan Agustus,” terang Agus Kusnandar.

Bahkan untuk kegiatan tahun sekarang menurut Agus Kusnandar kegiatan akan dibatasi hanya bisa diikuti oleh warga Cihideung saja. “Hal ini berdasarkan kesepakatan dengan pihak menejemen Park Zoo Lembang, karena pada kegiatan tahun lalu ada banyak warga diluar Desa Cihideung yang ikut dalam kegiatan tapi hanya untuk masuk ke kawasan objek wisata saja dan seterusnya menggunakan fasilitas Park Zoo Lembang,” ujar Agus Kusnandar.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x