Mapag Panganten, Tradisi Adat Sunda Kaya Nilai Filosofi

- 15 Juli 2023, 18:48 WIB
Perserta memeragakan tarian dalam tradisi Mapag Panganten pada Pasanggiri Kreasi Upacara Adat Mapag Panganten Sunda ke 4 tingkat Jawa Barat yang berlangsung Sabtu 15 Juli 2023 di Gedung Cimahi Technopark, Jalan Baros, Cimahi Selatan Kota Cimahi.
Perserta memeragakan tarian dalam tradisi Mapag Panganten pada Pasanggiri Kreasi Upacara Adat Mapag Panganten Sunda ke 4 tingkat Jawa Barat yang berlangsung Sabtu 15 Juli 2023 di Gedung Cimahi Technopark, Jalan Baros, Cimahi Selatan Kota Cimahi. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga atau Disbudparpora Kota Cimahi gelar Pasanggiri Kreasi Upacara Adat Mapag Panganten Sunda ke 4 tingkat Jawa Barat. Rangkaian kegiatan yang berlangsung Sabtu 15 Juli 2023 di selenggarakan di  Gedung Cimahi Technopark, Jalan Baros No. 78 Cimahi Selatan Kota Cimahi.

Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Achmad Nuryana mengatakan kegiatan di gelar dalam upaya menggali kembali dan mengembangkan adat istiadat. Khususnya dalam hal prosesi penjemputan calon atau pengantin pada pernikahan masyarakat Sunda yang berkembang di masa lalu hingga saat ini.

“Pasanggiri Kreasi Upacara Mapag Panganten Sunda mendorong budaya lokal seperti adat istiadat, ritus, seni, pakaian, makanan dan budaya lainnya yang ada dalam prosesi pernikahan Sunda menjadi bagian dari budaya global yang memiliki nilai etik, estetik, edukasi dan nilai ekonomi dari masa ke masa,” ujar Achmad Nuryana kepada awak media disela kegiatan.

Baca Juga: Makna Dibalik Upacara Siraman

Kegiatan menurut Achmad Nuryana, juga sebagai perwujudan pemajuan kebudayaan dalam mendukung pengembangan daya tarik wisata. Selain itu,  memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat ekonomi dari berkembangnya kegiatan kebudayaan dan pariwisata di Kota Cimahi.

“Kegiatan ini memberi ruang pada pelaku budaya di Jawa Barat untuk mengembangkan kreatifitasnya dengan menggali kearifan budaya lokal yang berhubungan dengan prosesi pernikahan sehingga dapat meningkatkan nilai keekonomiannya,” terang Achmad Nuryana.

Menurutnya, kegiatan ini sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19. Tahun 2023 baru bisa kembali dilaksanakan dengan melibatkan 18 peserta dari komunitas seni perwakilan Kota dan Kabupaten di Jawa Barat.

Baca Juga: Ada Tradisi Nanggap Wayang saat Hajat Bumi di Mbah Buyut  Magrim

“Rangkaian kegiatan terdiri dari Festival Kuliner Sunda, Pameran Wedding Tradisional, Pameran Industri Kreatif dan Pagelaran Seni Budaya,”ungkap Achmad Nuryana

Publikasi dan promosi budaya lokal yang berhubungan dengan prosesi pernikahan lebih khusus dalam upacara penyambutan calon atau pengantin ini bukan sekadar perhelatan budaya yang sifatnya menawarkan tontonan semata, tapi lebih dalam memberi tuntunan pada masyarakat luas tentang nilai-nilai yang terkandung dalam mengarungi kehidupan bersama, berkeluarga dan bernegara.  

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x