PORTAL BANDUNG TIMUR -Puluhan Hektar Tanaman Padi Milik para petani di Desa Mekargalih Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur, mengalami gagal panen karena diserang hama burung Pipit dan hama Tikus. Biasanya ribuan burung Pipit akan datang pagi dan sore hari.
Untuk hama burung pipit petani terpaksa memasang jaring agar padinya yang mulai berisi tidak habis. Dan mereka memasang jebakan racun untuk mengatasi hama tikus.
Aun (65) salah satu petani di Kampung Rawa Bango Wetan, Desa Mekargalih Kecamatan Ciranjang mengaku saat ini dipusingkan dengan serbuan burung Pipit yang merajalela. Padinya yang berusia 70 hari itu nyaris habis dimakan burung Pipit. Ribuan burung Pipit secara bergerombol datang di pagi hari dan sore hari memakan padi yang mulai berisi.
Baca Juga: Begini Lanjutan Kisah Suami Tampar Istri yang Disampaikan Oki Setiana Dewi
"Tanaman padi kami yang mulai berisi malah diserang burung pipit. Kami sudah berusaha menghalaunya dengan cara membentangkan tali dengan rombengan kaleng. Namun tetap saja burung tidak takut selain itu sekali datang burungnya mencapai ratusan," ujar Aun.
Akibat serangan burung tersebut lahan seluar 200 tumbak milik Aun hanya bisa menghasilkan 5 kwintal gabah basah saat di panen. Bahkan ada yang lebih parah dari luas 1 hektar padi siap panen hanya menghasilkan 2 kwintal gabah basah.
Sementara dikampung sebelah Mekargalih, selain serangan hama burung Pipit juga diserang hama tikus. Para petani sudah berusaha untuk menghalau tikus dengan memasang bunyi-bunyian dan menyemprotkan asap pada lubang tikus.
Baca Juga: Aliansi Masyarakat Sunda Senggol Anggota DPR RI Dapil Jabar Soal Atreria Dahlan
”Sulit sekali kalau tikus, sudah kita pasangi bunyi bunyi dan pengasapan tapi tetap saja. Terpaksa kita pasangi racun yang kita campur dengan singkong. Namun beberapa hari kembali lagi, babat padi mulai dari pangkal. Sulit pokoknya dibasmi saat ini,” kata Burhan (51) salah seorang petani Mekargalih.