Kain Sarung Bukan Harus Menjawab Tantangan Zaman Lewat Inovasi dan Kreatifitas

- 12 Maret 2022, 12:00 WIB
Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati, saat mencoba alat tenun tradisional pada Festival Sarung Majalaya yang akan berakhir Minggu 13 Maret 2022.
Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati, saat mencoba alat tenun tradisional pada Festival Sarung Majalaya yang akan berakhir Minggu 13 Maret 2022. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung, Marlan, mengungkapkan salah satu upaya membangkitkan industri kain sarung di Majalaya Kabupaten Bandung melalui tradisi dan budaya kain sarung. Pelestarian kain sarung Majalaya yang pernah mendunia perlu diimbangi dengan inovasi dan kreatifitas.

“Zaman terus berkembang sangat pesat, budaya tradisi semakin ditinggalkan karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Karenanya untuk membangkitkan kembali budaya penggunaan kain sarung harus diimbangi dengan inovasi dan kreatvitas yang mampu mengikuti perkembangan zaman,” ujar Marlan disela kegiatan Festival Sarung Majalaya yang diselenggarakan hingga Minggu 13 Maret 2022 di The Matic Mall di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

Dikatakan Marlan, kegiatan Festival Sarung Majalaya yang diselenggarakan Forum UMKM Nuswantara (FUN) merupakan salah satu terobosan membudayakan kembali kain sarung di masyarakat. “Motf kain sarung saat ini tidak jauh berbeda halnya dengan kain-kain pada umumnya, terus berkembang, hanya saja imej kain sarung dimasyakarat kain sarung hanya sebatas untuk ibadah atau dikenakan dikalangan orang tua atau masyarakat pesantren,” ujar Marlan.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia Semakin Panas, 5 Tim Atas Berburu Kampium, 5 Bawah Berusaha Lepas Zona Degradasi

Hal senada disampaikan Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati, bahwa kain sarung saat ini baik warna, corak ataupun motif sudah lebih berkembang. “Seperti halnya kain batik, kain sarung juga terus mengalami pengembangan dalam hal crak atau motif maupun warnanya, dan penggunaan tidak hanya sebatas untuk pelengkap sarana ibadah ataupun saat senggang di rumah,” ujar Emma Dety, saat membuka secara resmi Festival Kain Sarung pada Kamis 10 Maret 2022 baru lalu.

Dikatakan Emma Dety, pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini semua industri menghadapi tantangan, tidak terkecuali dengan produsen sarung. Pihaknya mendorong agar para produsen sarung untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas untuk mempertahankan bisnisnya. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Menurun, Ganjil Genap Masih Tetap Diberlakukan di Kota Bandung

Pemerintah Kabupaten Bandung melalui dinas serta instansi terkait serta Dekranasda menurut Emma Dety berencana membangun galeri sarung di Kabupaten Bandung. Keberadaan Gleri sarung nantinya sebagai ajang atau tempat promosi sarung asal Majalaya dan sekitarnya.

"Produksi sarung Majalaya menjadi bagian dari identitas kebangsaan. Sehingga dalam proses pemasarannya dilakukan mulai dari hulu sampai hilir," pungkas Emma Dety. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x