Minyak Goreng Curah di Kota Bandung Langka dan Harga Variatif, di Cicaheum Paling Murah

- 22 Maret 2022, 15:58 WIB
Pedagang harus rela mengantri minyak goreng curah sejak pukul 02.00 WIB dinihari untuk mendapatkan minyak goreng curah di Jalan Kaum Cicaheum Kota Bandung Selasa 22 Maret 2022. Minyak goereng curah paska pencabutan subsidi dan HET  di Kota Bandung  mulain langka.
Pedagang harus rela mengantri minyak goreng curah sejak pukul 02.00 WIB dinihari untuk mendapatkan minyak goreng curah di Jalan Kaum Cicaheum Kota Bandung Selasa 22 Maret 2022. Minyak goereng curah paska pencabutan subsidi dan HET di Kota Bandung mulain langka. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kelangkaan minyak goreng di Bandung Raya hingga Selasa 22 Maret 2022 masih terjadi. Banyak pedagang besar atau grosir memilih di sejumlah pasar untuk tidak berdagang untuk menghindari kericuhan akibat perbedaan harga.

“Di Pa Haji (Andi) ini yang paling murah, meski setiap orang dijatah hanya 10 kilogram, tapi harganya paling murah di bandingkan pedagang lainnya di Kota Bandung. Di grosir lain bisa Rp220.000 per 10 kilogramnya, disini tidak sampai Rp200.000,” ujar Nunung seorang pedagang asal Ujungberung yang tengah mengantri minyak goreng disalah satu toko grosir di Jalan Kaum Pasar Cicaheum Bandung.

Dikatakan Nunung, dirinya bersama suami serta adiknya telah mencari minyak goreng curah sejak Kamis 17 Maret 2022. Di Pasar Ujungberung  pedagang besar atau grosir memilih tidak menjual minyak goreng dengan berbagai alasan.

Baca Juga: China Eastern Airline Berpenumpang 132 Orang Jatuh di Wuzhou Guangxi  

“Katanya sih rumit juga, selain itu pertimbangannya masalah keamanan juga. Katanya, akibat menimbulkan antrian pedagang mendapat teguran tidak hanya dari pihak kecamatan saja tapi juga dari pemerintah daerah karena menimbulkan kerumunan, selain itu teguran juga dari pihak penyalur karena penyalur juga ditegur dari dinas atau dari Satgas,” ujar Nunung.

Hal senda dikatakan sejumlah pedagang pasar tumpah di Jalan Cikutra, akbat keributan saat antrian minyak goreng, pihak pedagang mendapat teguran. “Kemarin ada antrian menimbulkan kemacetan bahkan berujung keributan karena warga yang mengatri tidak tertib, parkir kendaraan menutup jalan hingga terjadi keributan,” ujar Amin  pedagang buah-buahan di Jalan Cikutra tentang insiden keributan yang mengakibatkan sejumah pedagang grosir memilih tidak berjualan minyak goreng curah.

Menurut Dadang, salah seorang pedagang di Pasar Cicaheum, dua hari sebelumnya minyak goreng curah masih mudah didapatkan. Pembelian dilakukan dengan sistem penomoran dan minyak goreng dijual khusus untuk pedagang atau pengusaha kecil seperti pedagang gorengan, nasi goreng ataupun warung makan.

Baca Juga: Pemeriksaan Juragan 99 di Bareskrim Polri Ternyata Bukan Sebagai Terlapor

“Tapi batu hari ini antrian terjadi sangat tidak teratur karena pembeli berdatangan bukan hanya dari wilayah Cicaheum saja, tapi juga dari daerah lain. Menurut informasi di pasar lain harganya di atas Rp200.000 per 10 kilogramnya, sementara di Cicaheum masih Rp180.000 dan baru hari ini naik jadi Rp195.000 per 10 kilogram,” ujar Dadang.

Dikatakan Dadang dan sejumlah pedagang lainnya, kelangkaan minyak goreng curah akibat tidak lancar pendistribusian sangat disayangkan. Sebelumnya distribusi minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah lancar tidak menimbulkan antrian.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x