Network
PORTAL BANDUNG - General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (PLN UID Jabar) mengatakan peralihan penggunaan energi minyak bumi ke energi listrik dapat menjadi alternatif solusi permasalahan semakin menipisnya energy fosil.
"Perubahan gaya hidup masyarakat berbasis listrik melalui elektrifikasi transportasi dapat meningkatkan ketahanan energy nasional sekaligus sebagai dukungan atas Net Zero Emission 2060 karena lebih ramah lingkungan," kata Susiana, Kamis 12 Oktober 2023.
Menurut Susiana, agar ekosistem kendaraan listrik makin cepat pertumbuhannya maka PLN UID jabar melalui program Jabar Smile telah melakukan kerja sama dengan bengkel konversi kendaraan listrik GBescoot.
Baca Juga: Pemkab Cianjur Ancang-ancang Akan Mengganti Semua Mobil Dinas Pejabat Dengan Mobil Listrik
“Dengan semakin banyaknya alternatif penyedia kendaraan listrik diharapkan dapat mengakselerasi terwujudnya kemandirian dan ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan energi bersih,” ujar Susiana.
Susi menambahkan dengan adanya kerja sama dengan bengkel konversi ini, maka akan mempermudah masyarakat untuk mengubah kendaraan berbahan bakar minyak nya menjadi lebih ramah lingkungan namun dengan tetap mempertahankan motor favoritnya.
"Perubahan gaya hidup lebih ramah lingkungan memerlukan langkah marathon dan dukungan semua pihak. Oleh karena itu, PLN membuka kerja sama dengan berbagai intitusi baik melalui kerja sama program Jabar Smile maupun bentuk lainnya." ujarnya.
“Kami siap berkolaborasi dan bergerak meningkatkan Electrifying Lifestyle di Jawa Barat dengan seluruh mitra kami. Harapannya, semoga apa yang kita lakukan, akan bermanfaat bagi masyarakat luas, para pelanggan, para mitra, dan juga PLN,” pungkas Susiana.
Baca Juga: PLN Siap All Out Bangun Infrastruktur Pendukung Kendaraan Listrik
Sementara itu, Bagus Anugrah Wahyu Wibisono, pemilik Gbescootkit, menyampaikan apresiasinya atas dukungan PLN terhadap UMKM dan perkembangan kendaraan listrik.
“Kerja sama bundling produk melalui Program Jabar Smile ini sangat bermanfaat bahkan menaikkan kelas bagi UMKM seperti kami," katanya.
Bagus menuturkan, dengan pemasaran bersama, diharapkan semakin banyak masyarakat yang aware terhadap manfaat kendaraan listrik sehingga semakin banyak masyarakat yang mengubah motor konvensional ber- bahan bakar minyak menjadi motor listrik berbasis baterai.
Disinggung dengan produksi motor konversi dibengkelnya, Bagus mengatakan sampai saat ini bengkelnya telah melakukan konversi berbagai jenis motor mulai motor-motor klasik hingga yang langka seperti Vespa dan Lambretta.
Terkait biaya, Bagus menjelaskan bahwa biaya konversi motor mulai dari 18 juta hingga 25 juta tergantung spesifikasinya. “Kami pernah melakukan konversi motor Lambretta Electric pertama di Indonesia dimana paket speed 80km/h dan jarak tempuh 80km," pungkas Bagus.***
