PORTAL BANDUNG TIMUR – Ny. Aminah (42) adalah janda yang memiliki tiga orang anak. Suaminya meninggal sekitar empat tahun lalu. Karena sesuatu hal, ia belum berniat memiliki suami lagi walau saudara-saudaranya memintanya segera kawin lagi.
Untuk menghidupi keluarganya, ia punya usaha kecil-kecilan, menerima jasa menjahit. Usaha itu sudah ia jalani ketika suaminya masih ada, dan mencukupi kehidupan keluarganya.
Kerabatnya banyak yang khawatir dengan ekonomi keluarga Ny. Aminah sepeninggal suaminya. Namun Ny. Aminah sendiri tampak tenang dan tak khawatir tidak memiliki rezeki untuk keluarganya. Ia yakin, rezeki akan selalu ada dan tak terduga datangnya.
“Ya, saya selalu yakin dengan itu. Pasalnya saya selalu mengamalkan satu sholawat yang diajarkan mendiang suami saya,” tuturnya suatu ketika, saat bertemu dengan Portal Bandung Timur di Masjid Raya Bandung.
“Sholawatnya Sholawat Jibril,” ia melajutkan.
Ia mengaku, berkat tiap helaan napasnya selalu berusaha mengucapkan sholawat tersebut, selalu saja ada yang memintanya menjahit busana, sekalipun suasana sedang dilanda pandemi. Walhasil, ia bisa menghidupi dan menyekolahkan anak-anaknya.
“Makanya cobalah baca sholawat tersebut. Usahakan 10.000 ribu sehari. Dahsyatnya sholawat itu kemudian rasakan,” ujarnya.
Wajar memang.
Sholawat Jibril adalah salah satu sholawat yang disukai oleh Allah SWT, dan dianjurkan untuk dibaca secara rutin. Dinamakan sholawat Jibril karena sholawat ini diucapkan pertama kali oleh Malaikat Jibril saat membisiki Nabi Adam AS sebagai mahar untuk mempersunting Siti Hawa.
Menurut berbagai sumber, salahsatu keunggulan sholawat tersebut, sebagaimana ditulis penulis buku, Syukron Maksum, adalah menyebabkna rezeki seseorang lancar. “Jika diamalkan secara rutin, Insyaallah, rezeki yang datang tiap harinya akan selalu lancar dan diberkahi,” tulis Syukron.
Berdasar iazah yang diterima sang penulis dari Habib Umar bin Hafidz , agar rezeki lancar, mengamalkannya harus diawali dengan membaca istighfar sebanyak 100 kali, lalu baru membaca sholawat Jibril. Bagusnya sholawat ini dibaca di waktu pagi, sore dan malam hari, dengan jumlah disesuaikan dengan kemampuan.
Bagaimana lafadnya? Singkat saja, Shallallahu ‘ala Muhammad, yang artinya “(Ya Allah) berikanlah tambahan rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad.” (ap sutarwan)