PORTAL BANDUNG TIMUR – Liburan panjang Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha baru lalu seharusnya menjadi momentum menyenangkan. Apalagi bagi mereka yang mengisinya dengan kegiatan berlibur mengunjungi tempat-tempat wisata.
Adalah gugusan pantai di Kecamatan Anyer Kabupaten Serang Provinsi Banten paling banyak menjadi tujuan berwisata. Khususnya bagi masyarakat Jabodetabek yang dapat menjangkau dalam waktu 2 hingga 3 jam dengan banyak rute jalan alternatif.
Setidaknya ada 10 gugus pantai indah yang dapat disambangi wisatawan yang berkunjung ke Anyer Serang Banten. Selain Pantai Anyer yang sudah lebih dahulu dikenal, juga ada Pantai Marbella, Pantai Marina, Pantai Bandulu, Pantai Sambolo, Pantai Jambu, Pantai Cibeureum dan yang terbaru dan banyak dikunjungi adalah Pantai Pasir Putih Sirih dan Pantai Sangiang.
Baca Juga: Sodong Parat, Wisata Pantai Terumbu Karang di Garut Selatan, Sepi Pengunjung
Namun sangat disayangkan, daya tarik pantai-pantai di Anyer sering terganggu dengan maraknya pungutan liar (pungli) yang mengganggu kenyamanan pengunjung. Seperti yang banyak di posting yang tidak mengenal henti disejumlah platform media sosial.
Pungli di wilayah ini tidak hanya merugikan wisatawan tetapi juga merusak reputasi pariwisata Banten. Masalah ini menjadi perhatian utama bagi semua pihak yang berkomitmen untuk memajukan pariwisata di daerah tersebut.
Berbagai bentuk pungli sering dialami wisatawan di Pantai Anyer. Pengunjung sering menghadapi pungli dari oknum tidak bertanggung jawab. Seperti petugas parkir yang menetapkan tarif parkir jauh di atas harga resmi tanpa memberikan karcis yang sah.
Selain itu, penjaga pintu masuk terkadang meminta biaya tambahan meskipun pengunjung telah membayar tiket masuk. Praktik semacam ini membuat wisatawan merasa dirugikan dan tidak nyaman.
Baca Juga: Pantai Sori Nehe di Kaki Gunung Tonggo Hala Bima NTB, Surga Tersembunyi Tawarkan Esotisme
Selain biaya parkir dan tiket masuk, penyewaan fasilitas seperti payung, kursi pantai, atau kamar mandi juga sering dikenakan biaya yang tidak masuk akal. Wisatawan sering dipaksa membayar lebih dari tarif yang seharusnya, menambah ketidaknyamanan saat berlibur.
Pedagang makanan dan minuman di pantai juga kadang menetapkan harga yang sangat tinggi, sehingga pengunjung merasa diperas dengan harga yang tidak wajar. Semua ini berdampak negatif pada pengalaman wisata.
Dampak negatif dari meningkatnya pungli di Pantai Anyer sangat signifikan. Wisatawan merasa dirugikan baik secara finansial maupun emosional, yang akhirnya bisa membuat mereka enggan untuk kembali berkunjung.
Selain itu, praktik pungli ini mencemarkan citra pariwisata Pantai Anyer dan Banten secara keseluruhan. Pengalaman buruk yang dialami wisatawan bisa menyebar luas melalui cerita dari mulut ke mulut maupun media sosial, sehingga mengurangi minat orang lain untuk berkunjung.
Baca Juga: Kepingan Surga di Pantai Sawarna dan Karang Bokor di Pantai Selatan
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat setempat. Penegakan hukum yang tegas terhadap oknum yang terlibat dalam praktik pungli adalah langkah pertama yang harus diambil.
Patroli rutin dan operasi tangkap tangan bisa menjadi solusi efektif untuk memberantas pungli di kawasan wisata. Selain itu, edukasi kepada masyarakat dan wisatawan tentang hak-hak mereka dan tarif resmi yang berlaku di Pantai Anyer sangat penting.
Peningkatan fasilitas dan pengawasan yang ketat juga diperlukan untuk mengurangi kesempatan bagi oknum melakukan pungli. Pemerintah daerah bisa menyediakan fasilitas yang memadai dengan tarif yang jelas dan terjangkau.
Pantai Anyer memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang indah dan menyenangkan. Namun, meningkatnya pungli mencoreng keindahan tersebut dan merugikan wisatawan.
Dengan upaya bersama dari pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, masalah pungli dapat diatasi, sehingga Pantai Anyer bisa kembali menjadi destinasi favorit yang aman dan nyaman bagi semua pengunjung. Semoga dengan langkah-langkah yang tepat, keindahan dan ketertiban Pantai Anyer dapat terus terjaga. (Ach Syauki Alwan M)