Sebagai Destinasi Kuliner Kota Bandung Harus Sajikan Makanan Enak dan Juga Sehat

- 19 Oktober 2022, 16:10 WIB
Nasi Kuning 512 di Jalan Astana Anyar Kelurahan Cibadak Kota Bandung yang sempat viral menjadi salah satu ikon kuliner Kota Bandung. Disbudpar Kota Bandung dan Dekranasda Kota Bandung selenggarakan seminar dan pelatihan untuk mendukung Kota Bandung sebagai Kota Kreatif dan Kota Kuliner.
Nasi Kuning 512 di Jalan Astana Anyar Kelurahan Cibadak Kota Bandung yang sempat viral menjadi salah satu ikon kuliner Kota Bandung. Disbudpar Kota Bandung dan Dekranasda Kota Bandung selenggarakan seminar dan pelatihan untuk mendukung Kota Bandung sebagai Kota Kreatif dan Kota Kuliner. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kota Bandung sudah diakui sebagai salah satu kota tujuan wisata kuliner dengan makanannya yang enak. Namun untuk menciptakan destinasi kuliner berkelas tidak hanya menyajikan makanan enak saja tetapi juga harus memiliki nilai kesehatan.

Pada kegiatan Seminar soal Pengembangan Sistem Pemasaran yang bertajuk, Bandung Culinary Festival (Asian African Fusion Fest) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arief Syaifudin  menyampaikan sebagai kota kreatif dan kuliner Kota Bandung harus terus melakukan perbaikan. “Kota Bandung sebagain kota krearif dan kuliner, ini menjadi acuan kita untuk lebih dalam menjadi daya tarik kuliner khususnya untuk kualitas yang lebih baik," ujar Arief Syaifudin.

Disampaikan Arief Syaifudin, Kota Bandung tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), sehingga daya tarik wisatanya melalui hal lain, salah satunya kuliner. 

Baca Juga: Pasien Anak Gangguan Ginjal Akut Misterius di RSHS Bandung Berasal Dari Dalam dan Luar Kota Bandung

Agar mutu kuliner Kota bandung tetap terjaga maka perlu dilaksanakan berbagai pelatihan. "Jadi kita siapkan diri untuk menjual kelebihan kita. Sehingga kolaborasi dan hal lain bisa dimaksimalkan," ujar Arief Syaifudin.

Sementara Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Kota Bandung, Sri Susiagawati pada kegiatan yang diikuti perserta dari 20 kecamatan menyatakan bahwa kegiatan diselenggarakan bertujuan untuk pengambangan  ekosistem ekonomi kreatif di Kota Bandung. “Salahsatunya dengan mengedepankan kesehatan makanan,” ujar Sri Susiagawati.

Dikatakan Sri Susiagawati, kegiatan seminar merangkul sub sektor kuliner yang ada di wilayah kecamatan. Sehingga kegiatan ini menggali wawasan soal penglolahan masakan, dasar dan informasi gizi hingga demo masak.  "Harapannya ingin menjadikan Kota Bandung itu sebagai destinasi wisata makanan tradisional Sunda," ujar Sri Susiagawati.

Baca Juga: Before Now and Then Nana, Kisah Perempuan Sunda Bersahabat dengan Selingkuhan Suaminya

Sementara itu, Dosen Universitas Katolik Parahyangan, Theresia Gunawan pada seniman yang diselenggarakan  Disbudpar Kota Bandung bekerjasama dengan Dekranasda Kota Bandung di Gedung Padepokan Mayang Sunda, mengatakan makan sehat itu mudah, yakni mengandung gizi dan zat yang seimbang. 

"Makanan sehat itu sederhana, makanan yang mengandung gizi atau zat yang seimbang. Harus ada dua, tidak boleh mengandung satu bagian, kedua bagian itu harus ada," bebernya. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x