Sementara untuk efikasi vaksin CoronaVac, menurut Penny K. Lukito, memenuhi standar minimal yang ditetapkan WHO. Hasil analisis uji klinik menunjukkan eikasi vaksin CoronaVac di Bandung sebesar 65,3 persen, di Turki 91,25 persen, serta di Brazil 78 persen.
Pada uji klinik fase 3 di Bandung, data imunogenisitas menunjukkan hasil yang baik. "Jumlah subjek yang memiliki antibody untuk melawan virus tersebut yaitu 99,74 persen, setelah 14 hari penyuntikan dan 99,23 persen setelah 3 bulan," ujar Penny K. Lukito.
Baca Juga: Ini Alasan BPOM Izinkan Penggunaan CoronaVac, produksi Sinovac Biotech Inc.
Sedangkan aspek mutunya menurut Penny K. Lukito, telah tervalidasi dari hasil inspeksi Badan POM ke sarana produksi Sinovac di China. Aspek mutu vaksin juga telah dievaluasi mencakup pengawasan mulai dari bahan baku, proses pembuatan hingga produk jadi vaksin sesuai dengan standar internasional penilaian mutu vaksin.
“Salah satunya melalui inspeksi langsung ke sarana produksi vaksin CoronaVac di Sinovac China dan Bio Farma Bandung,” pungkas Penny K. Lukito. (heriyanto)***