15 Juta Vaksin Covid-19 Selesai Diproduksi Bio Farma, Diharap Penuhi 181 Juta Rakyat Indonesia

- 11 Februari 2021, 06:58 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Pixabay/torstensimon/

 

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - PT Bio Farma (Persero) selesai memproduksi 15 juta bahan baku vaksin Sinovac tahap ketiga  sejak 14 Januari 2021 dan menyusul 10 juta tahap keempat. Upaya dilakukan Bio Farma demi mengamankan ketersediaan vaksin bagi 181 juta rakyat Indonesia guna membentuk 70% herd immunity. 

Sebagaimana disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto, pada Dialog Produktif bertema ’Vaksinasi Kian Meniti, Indonesia Bebas Pandemi’ yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

“Mudah-mudahan bisa selesai secepatnya sebanyak 13 batch, dan 1 batch berisi 950 ribu dosis, jadi sekitar 13 juta dosis yang sudah kami siapkan dalam waktu dekat ini. Nantinya 13 batch ini akan kembali diuji mutu oleh Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) terlebih dahulu agar memenuhi syarat, mudah-mudahan pertengahan Maret selesai,” papar Bambang Heriyanto.

Baca Juga: Ada Aturanya Stasiun Kereta Api Tawang Semarang BIla Akan Direnovasi

Disampaikan Bambang Heriyanto, hingga Januari 2021 sebanyak 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku telah datang ke Indonesia.  Kedatangan bahan baku vaksi tersebut menambah vaksin sebelumnya yang datang pertamakali pada Desember 2021 sebanyak 1,2 juta vaksin jadi Covid-19 dari Sinovac, disusul di bulan yang sama sebanyak 1,8 juta dosis vaksin jadi,  dan kemudian 10 juta vaksin dalam bentuk bahan baku pada Selasa 2 Februari lalu.

“Upaya ini demi mengamankan ketersediaan vaksin melalui kerjasama bilateral, bagi 181 juta rakyat Indonesia guna membentuk 70 persen herd immunity. Kita tahu vaksinasi bukan satu-satunya alat untuk mengatasi pandemi, justru kita bisa mengalahkan pandemi dengan berbagai macam cara. Jangan sampai vaksin ini membuat kita merasa bebas tanpa menjaga protokol kesehatan dan pola hidup bersih,” ujar Bambang Heriyanto.

Ditegaskan Babang Heriyanto, Bio Farma mengharapkan kemandirian memproduksi vaksin merah putih, mudah-mudahan Bio Farma dengan kemampuannya saat ini bisa mensinergikan lembaga riset dan perguruan tinggi. Sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga ekspor ke luar negeri.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x