Bukit Selopuro Longsor di Ngentos Jawa Timur, Sudah Ada Peringatan 

- 16 Februari 2021, 07:00 WIB
Lereng perbukitan yang longsor di RT 001 RW 006, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur  yang menelan korban jiwa 16 orang warga.
Lereng perbukitan yang longsor di RT 001 RW 006, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur yang menelan korban jiwa 16 orang warga. /foto dokumentasi bbpb nganjuk/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Tim SAR gabungan Jawa Timur hingga Senin 15 Februari 2021 malam telah menemukan 9 orang warga RT 001 RW 006, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur korban tertibun tanah longsor. Diperkirakan masih ada 10 orang warga tertimbun tanah longsor yang terjadi pada Minggu 14 Februari 2021 minggu malam sekitar pukul 18.20 WIB.

Data Pusat Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Nganjuk per Senin 15 Februari 2021, pukul 20.00 WIB, melaporkan bahwa 9 warga telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia. Sedangkan total korban yang mengalami luka-luka berjumlah 16 warga dan telah mendapatkan perawatan medis di puskesmas Ngentos.

Sementara jumlah warga yang terdampak mencapai 54 KK atau 175 jiwa terdampak. Sebanyak 156 jiwa mengungsi ke rumah kepala desa dan kerabat dekat, sedangkan kerusakan bangunan, sebanyak 8 unit rumah rusak berat.

Baca Juga: Pemukulan Terhadap Anak Kecil Viral, Polresta Bandung Lakukan Pengejaran

Dalam mendukung pencarian korban hilang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengerahkan 5 alat berat. Berdasarkan hasil evaluasi, tim gabungan akan memanfaatkan alat berat yang terbagi ke dalam tiga sektor pencarian.

Penanganan darurat memperhatikan keamanan responder, khususnya para sukarelawan. Pihak berwenang melakukan pengecekan di pintu masuk wilayah terdampak. Salah satunya untuk menghindari dampak potensi longsor susulan maupun penerapan protokol kesehatan dalam penanganan darurat. Kondisi di lapangan terpantau hujan dengan intensitas ringan.

Unsur-unsur yang terlibat dalam penanganan darurat antara lain BPBD setempat, BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI, Polri, SAR Trenggalek, Dinas Kesehatan, PUPR dan Satpol PP  Kabupaten Nganjuk, forkopincam, PMI, Tagana, sukarelawan dan warga masyarakat.

Baca Juga: Bea Cukai Belawan Musnahkan Barang Milik Negara Senilai Rp257 Juta

Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa sebelum terjadi tanah longsor sudah ada tanda-tanda peringatan. Dari laporan Bupati dan Dandim 0810/Nganjuk, ancaman longsor telah teridentifikasi jauh-jauh hari dan telah disampaikan pada warga setempat.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x