Kabupaten Majalengka Rawan Bencana Pergerakan Tanah, Harus Menanam Pohon Keras di Lereng Perbukitan

- 29 Januari 2021, 22:00 WIB
Kunjungan Kerja Spesifik dilakukan Komisi VIII DPR RI bersama BNPB dan Kementerian Sosial ke Kabupaten Majalengka di terima  Bupati Majalengka Karna Sobahi di Pendopo Gedung Negara Bupati Majalengka.
Kunjungan Kerja Spesifik dilakukan Komisi VIII DPR RI bersama BNPB dan Kementerian Sosial ke Kabupaten Majalengka di terima  Bupati Majalengka Karna Sobahi di Pendopo Gedung Negara Bupati Majalengka. /Direktorat Mitigasi Bencana BNPB/Arif Pandu/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten rawan bencana berdasarkan kajian ahli geologi dari Institut Teknologi Bandung. Potensi pergerakan tanah di Kabupaten Majalengka paling sering terjadi di Kecamatan Malausma dan Lemahsugih.

Hal tersebut disampaikan Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi, MMPd., saat menerima Kunjungan Kerja Spesifik, Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Sosial. Kunjungan dilakukan dalam rangka pengawasan kesiapsiagaan dan penanganan bencana yang ada di Kabupaten Majalengka.

"Pemerintah Kabupaten Majalengka telah beberapa kali mendeteksi pergerakan tanah dengan mendatangkan ahli geologi dari Institut Teknologi Bandung. Hal ini merupakan salah satu antisipasi dari pemerintah terkait potensi pergerakan tanah yang sering terjadi tepatnya di Kecamatan Malausma dan Lemahsugih," jelas Karna.

Baca Juga: Contoh KBS dan Kang Pisman, Datang ke RW 17 Perumahan Sarimas Kelurahan Sukamiskin Arcamanik

Direktur Mitigasi Bencana BNPB Johny Sumbung turut menjelaskan upaya mitigasi vegetatif yang dapat dilakukan pada daerah yang berpotensi longsor.  "Berdasarkan kajian risiko InaRisk, Kabupaten Majalengka memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi terhadap bencana longsor, tentunya diperlukan upaya mitigasi vegetatif dengan menanam tanaman-tanaman keras seperti sukun, aren, nangka, alpukat sebagai penyangga lereng yang berpotensi longsor," jelas Johny, sebagaimana dilansir dari laman bnpb.go.id.

"Tidak kalah penting untuk melakukan perawatan alat deteksi longsor yang sudah ada, melakukan simulasi secara rutin dan memberi pelatihan kepada relawan lokal untuk menumbuhkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana longsor yang ada disekitar mereka," lanjut Johny yang didampingi Ahli Madya Penyuluh Sosial Iwan Subiyantoro.

Baca Juga: Kabupaten Kuningan Targetkan 3.860 Sasaran Penerima Vaksinasi

Pada kesempatan tersebut, DPR RI menyerahkan bantuan sosial untuk penanganan bencana alam di Kabupaten Majalengka serta meninjau langsung lokasi bencana gerakan tanah di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah