PORTAL BANDUNG TIMUR - Vaksin tahap pertama hasil diplomasi multirateral sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Covid-19 Vaccines Global Access Facility (COVAX) tiba pada Senin, 8 Maret 2021. Kedatangan tambahan 1,1 juta vaksin AstraZeneca total stok vaksin yang telah berada di Indonesia hingga saat ini mencapai hampir 40 juta dosis.
Kedatangan perdana vaksin dari COVAX di Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan pesawat KLM 0815 tiba pada pukul 17.26 WIB. Hadir menyaksikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan WHO Representative Dr N Paranietharan dan Country Representative UNICEF Indonesia, Debora Comini.
Vaksin AstraZeneca dari COVID-19 Vaccines Global Access Facility (COVAX) diterima Indonesia dalam bentuk jadi dan berbobot total 4,1 ton. “Begitu tiba dan langsung dibawa menggunakan 5 truk ke fasilitas penyimpanan Bio Farma di Bandung,” terang Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Baca Juga: Perempuan di Parlemen, Harus Berjuang Menghadapi Stigma dan Kendala Struktural
Disampaikan Retno Marsudi, diplomasi vaksin akan terus diperkuat dan diperkokoh. “Untuk membantu upaya pemerintah membangun resiliensi kesehatan dan pemulihan ekonomi. Setelah batch pertama, nantinya akan ada batch-batch selanjutnya,” jelas Retno Marsudi yang merupakan Co-hair dari COVAX AMC Engagement Group.
Dikatakan Retno Marsudi, Indonesia memperoleh komitmen vaksin Covid-19 dari COVAX untuk 20 persen penduduk. Dengan anggaran sepenuhnya ditanggung COVAX.
Dikatakan Retno Marsudi, kedatangan 1,113,600 dosis vaksin AstraZeneca hari ini adalah pengiriman pertama dari batch pertama sebesar 11.704.800 dosis vaksin yang dialokasikan COVAX untuk Indonesia hingga Mei 2021. Alokasi dan pengiriman untuk paruh kedua tahun ini akan diumumkan COVAX dalam beberapa pekan mendatang.
Baca Juga: Menteri Pertahanan Canangkan Food Estate, Menko Perekonomian Wacanakan Impor 1 Ton Beras
“Keberhasilan mengamankan pasokan vaksin dari COVAX tak lepas dari upaya diplomasi multilateral sejak Oktober 2020 yang dipimpin Kementerian Luar Negeri, dan melibatkan Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN,” jelas Retno Marsudi, sebagaimana dikutip dari laman covid-19.go.id.