Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Aksi brutal kepolisian Israel yang melakukan penyerang umat Islam Palestina sudah sering dilakukan berbagai protes keras sudah sering disampaikan masyarakat dunia. Namun tidak ada solusi dan langkah konkret dalam menyelesaikan masalah.
“Seperti pada peristiwa yang kembali terulang di dalam Masjid Al-Aqsa Kota Tua Yerusalem Timur, pada Sabtu, 8 Mei 2021 malam waktu setempat, menuai gelombang protes keras dari berbagai pihak. Terlebih tindakan itu dilakukan saat bulan suci Ramadan,” ujar Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar dalam keterangan tertulisnya kepada Portal Bandung Timur, Senin 10 Mei 2021.
Disampaikan Muhaimin Iskandar, tindakan brutal semacam itu bukan hanya terjadi kali ini. Berbagai upaya juga sudah dilakukan banyak pihak untuk mendamaikan kedua belah pihak, namun hingga kini tak kunjung membuahkan hasil.
Baca Juga: Sepi, Pantai Pangandaran Tidak Ada Pengunjung
“Berbagai upaya terus kita lakukan, protes keras, marah, rekomendasi-rekomendasi dan berbagai cara sudah ditempuh agar Israel menghentikan kekerasan atas Palestina. Tidak ada jalan keluar sampai hari ini, tidak ada langkah konkret dari semua negara atas kekerasan dan tindakan brutal ini,” ujar Muhaimin Iskandar yang akrab disampa Gus Ami.
Meski begitu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menaruh harapan besar kepada seluruh pemimpin negara-negara di dunia untuk duduk bersama. Mereka perlu memediasi Israel dan Palestina secara terbuka mencari solusi menyelesaikan konflik berkepanjangan.
“Apa solusinya? Pemerintah dan negara-negara harus duduk bersama dan mengajak bicara Israel dan Palestina secara terbuka. Pengakuan terhadap Palestina, kondisi Israel yang masih terus tidak pernah menghentikan kekerasan menjadi materi utama penuntasan masalah. Duduk, bicara, dan cari solusi,” ungkap Gus Ami.
Baca Juga: 400 Ribu Pemudik di Jabar Siap-siap Anda di Pantau dan Jalani Isolasi
Menurut Gus Ami, protes keras dari berbagai pihak sejauh ini tidak pernah melahirkan solusi konkret. Terbukti tindak kekerasan yang dilakukan Israel di Palestina masih saja sering terjadi.
