Gempa Magnitudo 4,8 di Bali, Gempa Dangkal Berpusat di Darat Sebabkan Kerusakan

- 16 Oktober 2021, 21:37 WIB
Peta lokasi pusat gempa di antara dua gunun di Bali.
Peta lokasi pusat gempa di antara dua gunun di Bali. /Foto : TwitterDaryonoBMKG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Gempa bumi mengguncang Pulau Dewata Bali Sabtu 16 Oktober 2021 berkekuatan magnitudo 4,8. Gempa berpusat di darat dan dangkal akibat aktivitas sesar atau patahan aktif lokal sangat dirasakan masyarakat di Kabupaten Bangli dan Karangasem, Bali.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya mengatakan bahwa gempa berkekuatan magnitudo 4,8 menguncangan sejumlah wilayah di pulau Bali dan Nusa Tenggara. Gempa dengan durasi 3 hingga 5 detik terjadi pada pukul 03.18 WIB dan 03.22 WIB serta tigakali gempa susulan pada pukul 05.30 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,8.

“Berdasar keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli dan Karangasem, gempa pertama dan kedua dirasakan sangat keras, masyarakat berhamburan keluar rumah.Tercatat 3 orang meninggal, 6 orang mengalami luka berat dan 12 lainnya luka ringan,” terang Abdul Muhari.

Baca Juga: Ali Ramdhani, Kegiatan Ekstrakulikuler Madrasah Harus di Evaluasi

Hingga malam ini menurut Abdul Muhahi, BPBD Bangli dan Karangasem masih terus melakukan pemutahiran data. Selain jumlah korban, juga jumlah kerusakan bangunan dan titik bencana tanah longsor dampak dari gempa bumi di Kabupaten Bangli dan Karangasem.

"Masyarakat diimbau untuk tenang dan tetap waspada. Bila terjadi gempa susulan segera berlindung mencari tempat yang aman," ujar Abdul Muhari.

Sementara  Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, dalam keterangannya mengatakan bahwa gempa bumi yang terjadi di Pulau Bali merupakan gempa darat dangkal dengan kedalaman 10 kilometer. “Namun meskipun skala gempa kecil, karena berpusat di darat dan dangkal, kerusakan yang diakibatkan cukup besar,” ujar Daryono dikutip dari akun twitternya @DaryonoBMKG.

Disampaikan Daryono, memperhatikan mekanisme sumber gempa yang terjadi didarat, diperkirakan penyebab gempa  akibat aktivitas sesar atau patahan aktif lokal.  "Berdasarkan mekanisme sumber gempa Bali dengan magnitudo 4,8 yang merusak pagi ini, tampak bahwa gempa yang terjadi diakibatkan oleh aktivitas sesar/patahan aktif lokal, bukan akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Aec Thrusting)," ujar Daryono.

Baca Juga: Covid-19 Nasional, 4 Juta Pasien Sembuh, Ada 142 Ribu Pasien Meninggal

Berdasarkan perkiraannya, penyebab gempa  akibat migrasi magma yang memicu sesar lokal di kompleks gunung api yaitu Gunung Agung dan Gunung Batur. "Meski ada dugaan karena lokasi episenter di kompleks gunung api Agung-Batur, bisa jadi ada kaitan dengan migrasi magma yang men-trigger aktivitas sesar lokal," terang Daryono.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x