Merapi, Dua Hari Semburkan Lava pijar

- 10 Januari 2022, 03:24 WIB
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakata tercatat dua hari terkadi erupsi.
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakata tercatat dua hari terkadi erupsi. /Foto Twitter BPPTKGGB/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi melaporkan gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam dua hari terakhir mengalami peningkatan aktivitas. Pada Sabtu 8 Januari 2022 terjadi 11 kali lava pijar sementara Minggu 9 Januari 2022 teramati 14 kali lava pijar.

Dikutip dari akun Twitter resminya BPPTKG melaporkan pada Sabtu 8 Januari 2022 kemarin, teramati guguran lava pijar sebanyak 11 kali dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. Sampai saat ini, Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga sejak 5 November 2020 lalu.

Sementara pada Minggu 9 Januari 2022 Merapi juga tercatat mengeluarkan 14 kali guguran lava pijar sejauh 2.000 meter ke arah barat daya. Serta dua kali guguran sejauh 1.500 meter ke arah barat daya selama pengamatan BPPTKG mulai pukul 00.00 sampai 12.00 WIB.

Baca Juga: Ini 14 Negara yang di Larang di Kunjungi Warga Negara Indonesia

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan peristiwa pada Minggu 9 Januari 2022, awan panas guguran terjadi pukul 13.29 WIB. Pdad  waktu berdekatan tepatnya pukul 13.17 WIB, terjadi hujan di puncak gunung Merapi.

"Dengan total curah hujan 18 mm. Saat ini hujan masih berlangsung. Masyarakat yang beraktivitas di sungai-sungai yang berhulu di Merapi agar mewaspadai bahaya lahar hujan," tulis Hanik Humaida di akun Twitter resmi BPPTKG.

“Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Karena lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif bisa menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” ujar Hanik Humaida.

Dengan status ini, masyarakat diimbau selalu waspada terhadap berbagai potensi bahaya. Misalnya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x