Proses Distribusi Tak Berjalan Mulus, Warga Masih Kesulitan Mendapatkan Minyak Goreng

- 1 Maret 2022, 17:30 WIB
Puluhan warga kembali terlihat antri minyak goreng murah di salah satu minmarket di Kota Cimahi
Puluhan warga kembali terlihat antri minyak goreng murah di salah satu minmarket di Kota Cimahi /Riffa Anggadhitya/KilasCimahi.com

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah telah menggelontorkan pasokan minyak goreng untuk bisa memenuhi kebutuhan minyak goreng di masyarakat. Namun nyatanya, stok minyak goreng di sejumlah ritel dan pasar masih sulit didapat. Antrian panjang warga masih terlihat di sejumlah ritel besar maupun kecil agar dapat membeli minyak goreng untuk beutuhan kesehariannya.

Penyaluran pasokan minyak goreng oleh pemerintah kepada masyarakat sepertinya memang tidak berjalan mulus. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan kendala dalam kurangnya pasokan minyak goreng di dalam negeri terjadi di lapangan atau di level pendistribusian produk ke pasar ritel. Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag I G Ketut Astawa mengatakan, produsen minyak sawit mentah (CPO) telah memenuhi kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dengan memasok sebanyak 351 juta liter untuk kebutuhan minyak goreng dalam negeri.

"Kalau kita lihat data yang ada komitmen dari produsen CPO itu sudah mencapai 351 juta liter selama 14 hari, kebutuhan kita selama per bulan sebenarnya berkisar antara 279 sampai 300 juta liter," kata Ketut dalam diskusi mengenai minyak goreng yang diselenggarakan oleh Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) dipantau di Jakarta, Selasa, 1 Maret 2022.

Baca Juga: Polresta BandungGelar Operasi Keselamatan Lodaya 2022

Dia mengatakan dengan pasokan CPO yang dipenuhi oleh produsen CPO untuk kebutuhan dalam negeri seharusnya membuat pasar dalam negeri kebanjiran produk minyak goreng dalam jangka waktu sebulan. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu ketersediaan produk minyak goreng masih sedikit di pasaran baik pasar modern maupun pasar tradisional.

"Menteri Perdagangan bersama dengan jajarannya dan juga Satgas Pangan telah turun ke lapangan dalam beberapa minggu terakhir untuk mengurai simpul-simpul permasalahan yang menyebabkan pasokan minyak goreng tersendat di pasaran,"katanya seperti dilansir Portal Bandung Timur dari Kantor Berita Antara. 

Ketut mengakui, terdapat temuan Satgas Pangan ada oknum-oknum yang sengaja menimbun produk minyak goreng dan tidak mendistribusikannya ke pasaran.

Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Provinsi Banten Dikepung Banjir, Warga Panik

"Oleh karena itu kami beserta jajaran juga sedang mencari di mana letak simpulnya ini apakah ada yang menimbun. Dan memang ada beberapa hal seperti temuan Satgas Pangan di Sumatera Utara, termasuk di Kalimantan, dan sebagainya. Ini yang teman-teman beserta tim Satgas pangan kabupaten kota dan provinsi sedang melakukan langkah-langkah evaluasi tersebut," kata dia.

Selain itu Ketut juga mengungkapkan masih ada masyarakat yang membeli minyak goreng dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan biasanya sehingga menyebabkan ketersediaan produk yang kian menipis.

Halaman:

Editor: Agus Safari

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah