Perubahan Iklim Semakin Nyata, Ini Kata Kepala BMKG

- 15 Agustus 2022, 07:13 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrim.  Kondisi cuaca semakin tidak menentu BMKG berupaya  melakukan identifikasi secara menyeluruh.
Ilustrasi cuaca ekstrim. Kondisi cuaca semakin tidak menentu BMKG berupaya melakukan identifikasi secara menyeluruh. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Indikasi dampak perubahan iklim semakin nyata berupa peristiwa cuaca ekstrim yang dirasakan masyarakat di beberapa wilayah Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan upaya indetifikasi resiko iklim dan dampaknya secara menyeluruh.

“Indikasi dampak perubahan iklim makin nyata dirasakan oleh masyarakat. Kenaikan suhu tercatat mencapai 0,47 derajat celcius per tahun, artinya, dalam 30 tahun kenaikan suhu permukaan mencapai lebih dari 1 derajat celcius,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional bagi petani tembakau di wilayah Purworejo dan Temanggung yang diselenggarakan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, yang berakhir dua setengah bulan ke depan.

Disampaikan Dwikorita Karnawati,  salah satu dampak yang paling terasa adalah kondisi iklim yang makin tidak menentu dan makin sering terjadinya cuaca ekstrem.

Baca Juga: Terinspirasi Raffi Ahmad, Joe Project Pop Ingin Punya Klub Sepak Bola

 “Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, BMKG melakukan identifikasi resiko iklim dan dampak secara menyeluruh di tengah tantangan perubahan iklim yang telah berada pada kondisi kritis tersebut,” ujar Dwikorita Karnawati, sebagaimana dikutip dari situs resmi BMKG.

Dikatakan Dwikorita Karnawati, BMKG melakukan langkah - langkah adaptasi dengan meningkatkan kapasitas SDM. Juga peralatan serta memperkuat layanan informasi dan literasi terutama di daerah pertanian (Pangan dan perkebunan) dengan memperluas forum Sekolah Lapang Iklim(SLI) yang dilakukan di beberapa daerah.

BMKG bersama pihak-pihak terkait menurut Dwikorita Karnawati, berupaya menyampaikan berbagai hal yang perlu diketahui oleh petani terkait dampak perubahan iklim. Hal ini dimaksudkan agar petani mengetahui perkembangan cuaca dan iklim terkini.

Baca Juga: Pembuat Konten YouTube Hanyut Terseret Arus Sungai Cisanggarung Cirebon

“BMKG juga akan melengkapi informasi cuaca dan iklim secara digital, sehingga lebih mudah diakses oleh petani. Beberapa hari yang lalu kami telah meluncurkan portal Sekolah Lapang Iklim yang bisa diakses dari manapun. Jadi konsepnya adalah smart farming,” ujar Dwikorita Karnawati.

Menurut Dwikorita Karnawati, dengan kegiatan yang diselenggarakan BMKG di daerah-daerah diharapkan nantinya petani bisa mengetahui kondisi cuaca. “Nantinya petani tahu akan kondisi cuaca  per jam, 3 jam, harian, mingguan, bahkan kondisi iklim hingga beberapa bulan ke depan,” ujar Dwikorita Karnawati.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah