Gempa Kepulauan Mentawai Akibat Aktivitas Lempeng di Zona Megathrust Mentawai Siberut

- 12 September 2022, 01:56 WIB
Papan Puskesmas Betaet, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kepulauan Mentawai roboh setelah gempa bumi magnitudo  6.1  Minggu 11 September 2022 mengguncang Kepulauan Mentawai..
Papan Puskesmas Betaet, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kepulauan Mentawai roboh setelah gempa bumi magnitudo 6.1 Minggu 11 September 2022 mengguncang Kepulauan Mentawai.. /Foto : BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Ratusan warga di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat hingga Minggu 11 September 2022 malam masih bertahan di pengungsian. Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 berpusat di darat dikedalaman 27 kilometer termasuk gempa dangkal dikhawatirkan masyarakat terjadi gempa susulan lebih besar.

Dalam keterangan resminya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dr. Daryono SSi, MSi., mengatakantelah terjadi gempa bumi pada hari Minggu 11 September 2022 terjadi pada pukul 06.10.43 WIB di wilayah Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa bumi yang mengguncang merupakan gempa tektonik dangkal berpusat di darat.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang melanda Kepulauan Mentawai memiliki parameter update dengan magnitudo 6,2.  Sementara episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,18° LS ; 98,53° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 27 kilimeter. 

Baca Juga: Maung Bandung Tunjukan Taring di Stadion Kanjuruhan Taklukan Singo Edan

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona Megathrust Mentawai - Siberut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ),” jelas Daryono.

Dikatakan Daryono, gempa bumi di wilayah Kepulauan Mentawai berdampak dan dirasakan di daerah Siberut Utara dengan skala intensitas V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Di daerah Sagulubeg, Siberut Barat, Sikabaluan, dan Tuapejat dirasakan dengan skala intensitas IV hingga V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.

Di daerah Padang, Padang Panjang, Painan, Pasaman Barat getaran dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.

Baca Juga: Mangkuk Ikonik Ayam Jago Merah Jadi Google Doodle Hari ini

Sementara berdasarkan pantauan hingga pukul 07.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempabumi susulan atau aftershock. Kekuatan gempa bumi dengan magnitudo 5,3.

Terkait dengan rangkaian gempa bumi yang melanda Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, BMKG merekomendasikan menghimbau masyarakat agar tetap tenang. Tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah