Jayapura Papua Terus di Guncang Gempa Bumi, Sudah 54 Kali Gempa Bumi Susulan

- 2 Januari 2023, 19:14 WIB
Pusat gempa bumi tektonik yang melanda Kota Jayapura Papua dan sekitarnya Senin 2 Januari 2022.
Pusat gempa bumi tektonik yang melanda Kota Jayapura Papua dan sekitarnya Senin 2 Januari 2022. /Sumber : MAGMA Indonesia LVMBG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 kemudian diverifikasi jadi magnitudo 4,9 pada Senin 2 Januari 2022 pukul 03.24 WIB, Jayapura Papua terus di guncang gempa bumi susulan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 54 kali gempa susulan atau aftershock.

Berdasarkan hasil analisis Arianne Pingkan Lewu dari Badan Geologi ESDM Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gempa bumi terjadi pada hari Senin, tanggal 2 Januari 2023, pukul 01:24:33 WIB terletak di pesisir pantai Jayapura. Pusat gempa bumi berada pada koordinat 140,74 BT dan 2,53 LS, berjarak sekitar 19 km timur laut kota Jayapura, dengan magnitudo (M4,9) pada kedalaman 10 km.

Menurut data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 140,802 BT dan 2,569 LS dengan magnitudo (M5,4) pada kedalaman 44,1 km. Berdasarkan data dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 140,75 BT dan 2,50 LS, dengan magnitudo (M5,4) pada kedalaman 10 km.

Baca Juga: Jam Kunjungan Masjid Raya Al Jabbar Dibatasi, Ini Jadwal dan Aturannya

Berdasarkan kondisi wilayah, Kota Jayapura terletak dekat dengan lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh morfologi dataran hingga dataran bergelombang. Pada bagian selatan merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal. Wilayah ini pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf, batuan berumur Tersier (batuan sedimen, batugamping), dan endapan Kuarter berupa endapan pantai, endapan sungai dan endapan rawa.

Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif berarah timur laut – barat daya, dan mekanisme sesar oblik dengan komponen normal.

Baca Juga: Ini Jadwal Perpanjangan SIM Keliling di Wilayah Polresta Bandung

Dampak yang terjadi akibat gempa bumi, hingga laporan ini dibuat, menurut informasi dari media online  kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan terjadinya bencana, yaitu kerusakan beberapa bangunan di Kota Jayapura. Antara lain, Dermaga DPRD, RS Provita, mal Jayapura, Swissbell hotel, ruko di Bucend II Entrop). Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura pada skala intensitas IV MMI (Modified Mercally Intensity).

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di pesisir pantai, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami. Menurut data Badan Geologi pantai utara Jayapura tergolong rawan tsunami, dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai berkisar antara 2,87 m hingga 4,38 m.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x