RPJMN 2025-2029, Revolusi Mental Jelang 100 Tahun Indonesia Merdeka

- 28 Februari 2023, 05:05 WIB
Tahun 2045, genap 100 tahun Indonesia merdeka, revolusi mental dan pembangunan manusia merupakan pilar utama pembangunan.
Tahun 2045, genap 100 tahun Indonesia merdeka, revolusi mental dan pembangunan manusia merupakan pilar utama pembangunan. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas mulai melakukan penyusunan RPJMN Tahun 2025-2029 dan RPJPN Tahun 2025-2045. Tahun 2045, genap 100 tahun Indonesia merdeka, revolusi mental dan pembangunan manusia merupakan pilar utama dari dalam pembangunan peradaban bangsa.

“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.   Tahun 2045, genap 100 tahun Indonesia merdeka, bagaimana rancang bangun masyarakat Indonesia akan terwujud di tahun Indonesia emas itu?,” ujar   Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi saat membuka Rapat Pembahasan Isu-isu Strategis Revolusi Mental pada RPJPN 2025-2045. “Ada beberapa isu strategis misal tumpulnya toleransi, moralitas, intoleransi, dan sebagainya. Bahkan secara global meningkatnya gangguan mental akibat teknologi menjadi masalah besar,” terang Didik Syhardi sebangaimana dikutip dari laman resmi kemenkopmk, Selasa 28 Februari 2023.

Baca Juga: AYO di Vaksin Booster, Kata Siapa Covid-19 Sudah Lenyap Ini Buktinya

Hal sendad disampaikan Prasetijono Widjojo, anggota Tim Ahli Gugus Tugas Nasional (GTN) Gerakan Nasional Revolusi Mental. Ditegaskannya, sangat mendesak untuk merancang keberlanjutan GNRM menuju Indonesia Emas 2045.

“Agen utama dalam pembangunan manusia dan kebudayaan adalah pendidikan. Dengan demikian perlu dipersiapkan apa dan bagaimana revolusi mental masuk dalam kurikulum pendidikan, apa sasarannya, dan sebagainya,” urai Prasetijono seraya menandaskan isu strategis percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dengan aksi nyata revolusi mental dengan program peningkatan pendapatan masyarakat juga sangat relevan.

Isu strategis menyangkut pendidikan ini juga didukung oleh  Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Amich Alhumami yang hadir secara daring.

Baca Juga: Kasus Difteri Bukan Hanya di Kabupaten Garut, Diketemukan di 7 Wilayah Kabupaten Kota Lainnya di Jawa Barat

“Kami sudah menginvetarisasikan isu-isu strategis revolusi mental, karena revolusi mental bisa dilakukan di jalur pendidikan, di jalan kebudayaan, jalan politik dan hukum. Ada 5 sistem berlapis pendukungnya juga yakni sistem pendidikan, sistem kebudayaan, sosial kemasyarakatan, politik dan birokrasi, serta hukum,” urai Amich

Soal pendidikan karakter menjadi sorotan Tim Ahli GTN GNRM, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid. Ditegaskan Alissa, pembangunan karakter penting, tapi pembangunan orang per orang tidak lepas dari budaya yang ada. Survei Nenilai kerja sama dengan Bappenas yang diikuti 50 ribu responden memetakan 3 nilai-nilai budaya yakni nilai-nilai pribadi, nilai-nilai budaya saat ini, dan nilai-nilai budaya yang diharapkan ke depan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x