Turunkan Angka Kematian Ibu Hamil dan Bayi, Kemenkes Sebar 10 Ribu USG ke Puskesmas Seluruh Indonesia

- 6 April 2023, 17:45 WIB
Peran Pelayan Kesehatan di Puskesmas dan Posnyandu  diharapkan pembangunan kesehatan pada kesadaran masyarakat dalam mencegah terjadinya penyakit.
Peran Pelayan Kesehatan di Puskesmas dan Posnyandu diharapkan pembangunan kesehatan pada kesadaran masyarakat dalam mencegah terjadinya penyakit. /Foto : Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Kesehatan memfokuskan arah pembangunan kesehatan pada kesadaran masyarakat dalam mencegah terjadinya penyakit. Indonesia secara agresif menargetkan penurunan angka Kematian Ibu menjadi 70 kematian per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2030.

Disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril  berbagai upaya dilakukan Pemerintah Indonesia pada pembangunan kesehatan. “Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Indonesia ditargetkan menekan Angka Kematian Ibu menjadi 183 kematian per 100 ribu kelahiran hidup di tahun 2024,” terang Mohammad Syahril.

Salah satu upaya yang terus dan sedang dilaksanakan menurut Mohammad Syahril diantaranya dilakukan di tingkat Puskesmas dan Posyandu. Terutama pada pencegahan kematian ibu dan bayi, serta pencegahan stunting.

Baca Juga: Nakes Puskesmas Panghegar Lakukan Sweeping Ajak Ibu Pemilik Balita ke Posyandu

Dikatakan Mohammad Syahril, upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan dengan mengirimkan 10 ribu Ultrasonografi (USG) ke semua Puskesmas di Indonesia secara bertahap. Indonesia secara agresif menargetkan penurunan angka Kematian Ibu menjadi 70 kematian per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2030.

Pemenuhan USG di Puskesmas menurut Mohammad Syahril, akan menambah akses ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya. Pemeriksaan kehamilan yang tadinya minimal 4 kali menjadi 6 kali selama kehamilan.

“Dua kali pemeriksaan di antaranya harus diperiksa oleh dokter. Dengan pemeriksaan dokter ini akan terjadi kolaborasi dengan bidan dan dokter spesialis kebidanan,” ujar Mohammad Syahril.

Dengan dilakukanpemeriksaan rutin menurut Muhammad Syaril, nantinya akan terlihat dan terdeteksi pada saat hamil apabila ada kelainan dan risiko komplikasi persalinan yang mungkin terjadi. “Sebab saat ini proporsi kematian ibu kurang lebih 305 kematian per 100 ribu kelahiran hidup,” ujar Mohammad Syahril.

Baca Juga: Smartphone Samsung M Series Galaxy M23 5G hadir di Blibli Promo Bulan Mei!

Alat USG di Puskesmas menurut Mohammad Syaril, berupa USG portable sehingga bisa menjangkau wilayah remote area, daerah perifer di ujung-ujung perbatasan Indonesia. Dengan penggunaan alat USG ini diharapkan para ibu hamil sudah bisa dilakukan deteksi awal apabila ada risiko pada proses persalinan atau ada gangguan pertumbuhan pada janin.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x