Disisa waktu babak pertama, Kylian Mbappe semakin menaikan volume serangan ke daerah pertahanan Barca. Namun kuatnya barisan belakan dan Marc-Andre ter Stegen yang tampil gemilang, hingga peluit babak pertama berakhir tidak ada lagi gol tercipta.
Memasuki babak kedua anak asuh Luis Enrique melakukan inisiatif untuk melakukan serangan. Namun rapatnya barisan belakang Barca membuat Kylian Mbappe dan rekan-rekan kesulitan untuk dapat masuk ke daerah pertahanan.
Hingga akhirnya mereka menerapkan permainan untuk memancing pemain Barca bermain yang menjurus ke kasar dengan resiko harus melakukan pelanggaran dan diganjar kartu kuning sebagaimana didapatkan Fabian Ruiz yang menjatuhkan Pedri. Namun strategi yang dilakukan pemain Les Parisiennes cukup berhasil dan pemain Barca terpancing untuk meladeni permainan yang menjurus ke kasar.
Hingga akhinya petaka bagi Barca tercipta di menit ke 54’ gol Vitinha tercipta dan membalikan keunggulan menjadi 1-2 dan aggregat menjadi draw 4-4. Gol diciptakan Vitinha saat sepakan pojok yang dilakukan Achraf Hakimi tidak ditendang kea rah gawang tapi diberikan ke Vitinha yang berdiri bebas di luar kotak penalty hingga dengan bebas melakukan tendangan keras dan akurat ke gawang Marc-Andre ter Stegen.
Usai skor aggregate menjadi imbang 4-4 permainan semakin panas dan wasit Istvan Kovacs tidak segan-segan mengeluarkan kartu kuning. Tidak hanya bagi pemain di lapangan tetapi juga bagi pelatih dan official yang melakukan protes di pinggir lapangan. Tidak terkecuali dengan Xavi Hernandes pelatih Barca yang dipaksa keluar karena melakukan aksi protes ke wasit pengawas atau wasit ke 4 diiringi dengan menendang properti Liga Champions.
Situasi pertandingan yang semakin memanas akibat kedua tim berupaya untuk meraih kemenangan. Disaat situasi yang memanas, lagi-lagi wasit Istvan Kovacs membuat keputusan menguntungkan bagi Les Parisiennes lewat hadiah penalty dimenit ke 59’.
Penealty diberikan wasit Istvan Kovacs karena menilai Joao Cancelo melakukan pelanggaran keras ke Ousmane Dembele tepat di dalam garis kotak terlarang.
Kylian Mbappe yang menjadi algojo mampu menjalankan tugas maju sebagai eksekutor dan berhasil menjalankan tugasnya lewat tendangan keras yang sulit dijangkau Marc-Andre ter Stegen meski arah bola terbaca. Papan skor berubah menjadi 1-3 dan aggregate menjadi 4-5.
Usai gol kemenangan, Barca semakin menerapkan system bertahan dan hanya sesekali melakukan serangan balik dengan mengandalkan Robert Lewandowski dan Raphinha. Tahu anak asuhnya sulit mengembangkan permainan, di menit ke 77’ Luis Enrique menarik Bradley Barcola dan Fabian Ruiz digantikan Lee Kang-in dan Marco Asensio, dan selang 2’ menit kemudian menggantikan Warren Zaire-Emery oleh Manuel Ugarte. Masuknya 3 pemain baru dari kubu Les Parisiennes, memaksa Xavi Hernandes menit ke 82’harus menarik Joao Cancelo dan Frenkie de Jong dengan memasukan Joao Felix dan Fermin Lopez.