Sadiaga Uno, ISBI Bandung Sebagai Agen Seni Budaya Pariwisata Harus Menangkap Peluang Masa Depan

- 8 Oktober 2022, 08:08 WIB
Direktur Pengembangan Destinasi I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wawan Gunawan turut memainkan seni kohkol pada acara Dies Natalis ke 54 ISBI Bandung.
Direktur Pengembangan Destinasi I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wawan Gunawan turut memainkan seni kohkol pada acara Dies Natalis ke 54 ISBI Bandung. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

Disampaikan Wawan Gunawan,  ke depan diharapan ISBI Bandung bisa menangkap peluang potensi seni dan budaya menjadi destinasi wisata. Sebagai lembaga pendidikan seni budaya, civitas akademia ISBI Bandung bisa menangkap peluang tersebut.

Baca Juga: Update Pelaporan KDRT Rizky Billar Terhdap Lesty Kejora, Statusnya Naik Ke Penyidikan  

"Selamat atas Dies Natalis ke 54 ISBI Bandung. Sebagai alumni ASTI saya sangat bangga dan mengapresiasi atas perkembangan ISBI Bandung sampai saat ini. Saya yakin ISBI Bandung bisa menjadi destinasi wisata berbasis Seni dan Budaya yang Inovatif, Adaptif, dan Kolaboratif dengan semangat Gercep, Geber dan Gaspol sesuai dengan arahan Menparekraf, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno untuk pengembangan destinasi wisata Indonesia yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan,” ujar Wawan Gunawan.

Sementara Rektor ISBI Bandung, Retno Dwimarwati dalam sambutannya mengatakan untuk sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah sektor yang sangat relevan. Untuk mengimplemetasikan potensi ISBI Bandung di bidang pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"ISBI Bandung dengan pendekatan seni dan budaya melalui pengembangan pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan dapat menjadi garda terdepan dalam memajukan pariwisata budaya. Kami ucapkan terima kasih kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno yang telah memberikan orasi ilmiah dalam kesempatan kali ini." ujar Retno Dwimarwati

Diyakini Retno Dwimarwati Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah pembuka jalan bagaimana ISBI Bandung dapat mengimplementasikan nilai tradisi secara adaptif dan inovatif sejalan dengan tema "Ngindung ka Waktu, Mi Bapa ka Jaman”.

Selain Sidang Rektorat Dies Natalis, juga dimeriahkan pertunjukan Rampak Kohkol Tangara ISBI Bandung karya Ade Rudiana. Pertunjukan merupakan hasil kolaborasi seni dengan melibatkan 300 mahasiswa dari berbagai Fakultas dan Jurusan di ISBI Bandung sebagai atraksi wisata budaya.

Direktur Pengembangan Destinasi I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wawan Gunawan yang turut bermain bersama jajara Civitas Akademika ISBI Banudng mengaku sangat terpesona. Kohkol dalam Bahasa Indonesia biasa disebut kentongan, awalnya hanya digunakan untuk menyampaikan pesan yang dibunyikan dengan cara dipukul.

Biasanya itu dipukul menggunakan sebatang bambu. Dengan perkembangan zaman Kohkol juga telah dimainkan menjadi alat musik karena bisa menghasilkan berbagai macam suara.

Dies Natalis ke 54 ISBI Bandung juga ditandai dengan launching buku “Culturescape & Creativity” karya Guru Besar ISBI Bandung, Arthur S Nalan. Pamungkas acara digelar Sunan Ambu Fashion Show. (heriyanto)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x