Leveling Zona Merah Nambah, Pemrov Jabar Siapkan 15 Gedung Isolasi

- 15 Desember 2020, 09:37 WIB
GUBERNURJawa Barat Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Jawa Barat dalam jumpa pers usai Rapat Koordinasi Komite di Gedung Sate.
GUBERNURJawa Barat Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Jawa Barat dalam jumpa pers usai Rapat Koordinasi Komite di Gedung Sate. /Dok. Humas Pemrov Jabar/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Leveling zona merah kasus COVID-19 di Jawa Barat terus mengalami penambahan secara nasional. Tercatat ada delapan wilayah kabupaten dan kota di Jawa Barat menjadi zona merah kasus COVID-19.

"Zona merah itu adalah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kota Depok, Kabupaten Karawang. Kabupaten Bekasi malah turun dari zona Kuning,” ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Jawa Barat dalam jumpa pers usai Rapat Koordinasi Komite di Gedung Sate.

Tegaskan Ridwan Kamil, daerah yang berada di zona merah agar terus memperhatikan potensi negatif yang akan terjadi jika tidak diantisipasi. Namun berita baiknya angka-angka persentase yang lain cukup baik.

Baca Juga: Kemenperin Akselerasi Penggunaan Serat Alam Jadi Bahan Baku Industri

Baca Juga: Indonesia Food Innovation Tingkatkan Kapabilitas IKM

Baca Juga: Bumdes Upaya Peningkatan Ekonomi Pedesaan

"Angka kesembuhan masih di angka 82 persen, kematian 1.6 persen okupansi RS 75 persen. Kita juga sudah menyiapkan 15 gedung untuk isolasi, ditambah ada pernyataan dari Pak Kasad, Pak Andika bahwa Pusdik-Pusdik akan disumbangkan sebulan ke depan untuk ruang isolasi jika diperlukan" terang Ridwan Kamil.

Terkait dengan vaksinasi, menurut Ridwan Kamil, berdasarkan survey sebagian besar masyarakat Jawa Barat sudah mengetahui tentang vaksin covid 19. "Sekitar 93 persen masyarakat sudah mengetahui tentang vaksinasi, dari hasil survey yang tidak bersedia divaksin hanya 9 persen, yang belum memutuskan 43,8 persen dan yang sudah yakin ingin divaksin 47,1 persen" jelas Ridwan Kamil.

Sementara kebijakan pemerintah pusat sampai saat ini vaksinasi nantinya akan dibagi dalam dua skema. Skema pertama masyarakat menengah ke bawah dibiayai pemerintah, sedangkan skema kedua kelas atas vaksinasi mandiri. (iwan rukwanda)***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x