Janji Diperbaiki Gubernur Jawa Barat, Turbin PLTMh Kasepuhan Ciptagelar Keburu Tergerus Longsor

- 19 Mei 2021, 21:37 WIB
Tanah longsor merusak saluran air dan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro di Kasepuhan Ciptagelar, Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Tanah longsor merusak saluran air dan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro di Kasepuhan Ciptagelar, Cisolok, Kabupaten Sukabumi. /Foto : Istimewa

PORTAL BANDUNG TIMUR - Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro (PLTMh) Cibadak yang selama ini menjadi sarana pembangkit listrik untuk menerangi Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Cisolok Kabupaten Sukabumi hilang tersapu tanah longsor. Rencananya turbin PLTMh Cibadak dijanjikan akan diperbaiki Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berkunjung ke Kasepuhan Ciptagelar akhir Maret 2021 lalu.

Juru Bicara Kasepuhan Ciptagelar Yoyo Yogasmana kepada Portal Bandung Timur mengatakan peristiwa raibnya turbin PLTMh Cibadak akibat tergerus tanah longsor di aliran sungai Cibadak saat hujan selama beberapa hari turun di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun. “Hujan terus mengguyur kawasan Kasepuhan Ciptagelar dan puncaknya pada Selasa (18 Mei 2021) malam sekitar pukul 23.00 WIB terjadi longsor,” terang Kang Yoyo melalui sambungan telepon selular, Rabu 19 Mei 2021 siang.

Turbin PLTMh merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013-2014 dengan daya mampu memberikan akses listrik bagi 1.500 hingga 1.700 rumah. “Waktu Pak Gubernur (Jabar) berkunjung akhir Maret baru lalu rencananya akan diperbaiki agar lebih baik, tapi sebelum diperbaiki sudah keburu rusak dan hilang terbawa longsor,” ujar Kang Yoyo.

Baca Juga: Pemkab Cianjur Kembali Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI  

Disampaikan Kang Yoyo, hingga saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari para Kasepuhan Adat, untuk memperbaikinya. “Karena hal ini berkaitan dengan masalah biaya perbaikan, dan untuk sementara waktu dipastikan harus dilakukan berbagai persiapan,” ujar Kang Yoyo.

Untuk sementara waktu menurut Kang Yoyo, penerangan dilakukan berdasarkan kemampuan warga masing-masing. Bagi yang memiliki genset dapat digunakan dan berbagi dengan warga lainnya, yang tidak memiliki terpaksa kembali ke penerangan cempor atau obor.

Sementara untuk berbagai kegiatan usaha tradisional yang menggunakan alat bantu listrik dipastikan akan terhenti. “Diperkirakan untuk perbaikan akan memakan waktu dua minggu hingga sebulan ke depan,” terang Kang Yoyo. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah