PORTAL BANDUNG TIMUR - Puluhan sopir yang gabung dalam Komunitas Driver Elfmania Indonesi (KDEMI) koridor Kabupaten Cianjur ancam tetap lakukan aksi mogok beroperasi. Mereka meminta pemerintah menindak tegas angkutan travel bodong atau gelap yang tidak mengantongi izin sering beroperasi menyerobot trayek Cianjur Selatan.
Adanya angkutan travel bodong atau gelap tersebut tentu sangat merugikan dari segi pendapatan, karena banyak penumpang yang beralih ke travel gelap, sekitar 75%. Akibatnya angkutan elf banyak yang kosong sehingga pendapatannya terus menurun tajam.
Menurut Ketua Komunitas Driver Elf Mania Indonesia Koridor Kabupaten Cianjur, Taupik Rohman, menuturkan aksi mogok operasi merupakan bentuk kekecewaan karena sampai saat ini travel bodong atau gelap masih saja beroperasi. Padahal pihaknya sudah 4 kali melakukan aksi memprotes travel bodong.
Baca Juga: Beli Tiket Rudet, Bobotoh Kembali Gruduk Markas Persib Bandung Minta Ini
"Tapi sampai saat ini belum ada solusinya. Travel gelap atau yang tak berizin masih tetap beroperasi," tegas Taupik saat ditemui Portal Bandung Timur di Terminal Pasirhayam, Kabupaten Cianjur Rabu 28 September 2022.
Taupik menuturkan maraknya travel gelap berdampak terhadap penghasilan sopir. Ditambah lagi kondisi naiknya harga BBM yang berimbas naiknya ongkos, membuat jumlah penumpang semakin sepi.
"Penghasilan kami turun sampai 75%. Untuk mengisi penumpang, kami harus menunggu sampai tiga hari di Terminal Pasirhayam. Itupun tidak penuh. Paling hanya tiga orang penumpang," bebernya.
Baca Juga: Lalamove Bagikan Kado Sambut HUT Kota Bandung
Anggota KDEMI hampir 400 orang. Mereka merupakan sopir yang melayani 17 trayek ke wilayah selatan Cianjur. Taopik mengaku akan tetap melakukan aksi mogok operasi sebelum ada keputusan pemerintah daerah menindak travel bodong atau gelap.