Beli Tiket Rudet, Bobotoh Kembali Gruduk Markas Persib Bandung Minta Ini

- 28 September 2022, 22:45 WIB
Bobotoh Persib memadati Graha Persib di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu 28 September 2022.
Bobotoh Persib memadati Graha Persib di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu 28 September 2022. /Netizen PRFM/KANG ARI

PORTAL BANDUNG TIMUR - Untuk kesekiankalinya suporter Persib Bandung yang tergabung dalam berbagai komunitas mendatangi Graha Persib Bandung di Jalan Sulanjana Kota Bandung. Seperti saat menuntut pelatih Robert Rene  Alberts diganti aksi Bobotoh diawali  dengan longmarc dari Gedung Olah Raga Saparua di Jalan Saparua Kota Bandung.

“Kami hanya meminta agar panpel (panitia pelaksana) tidak mempersulit calon penonton untuk menyaksikan pertandingan Persib Bandung. Katanya minta Bobotoh untuk datang ke stadion memberikan dukungan, tapi untuk mendapatkan tiket mani asa hararese pisan,” ujar Agus Maung seorang Bobotoh asal Cibiru Kota Bandung, saat mengikuti longmarc dari GOR Saparua, Rabu 28 September 2022.

Dikatakan Agus Maung dan juga Bobotoh Persib Bandung lainnya, meminta agar pembelian tiket dilakukan secara kolektif dan tidak diterapkan kuota. “Karena beberapakali pengambilan tiket asli mendekati waktu pertandingan selalu ricuh, banyak calon penonton yang sudah membeli tiket, pas penukaran tidak mendapat bagian,” tambah Agus Maung diamini Bobotoh lainnya.

Baca Juga: WADUH Ada Apa, Mie Sedaap Varian Korean Spicy  di Tarik dari Peredaran

Selain penukaran tiket yang diberlakukan sistem one on one atau artinya setiap penonton harus mengambil sendiri, Bobotoh juga mempertanyakan waktu dan tempat penukaran tiket.

“Rudet, baru pada musim pertandingan liga tahun ini sistem pembelian tiket tidak benar, selain harus mengambil sendiri dan mengantri, waktu pengambilan juga ada hari H dan waktunya sangat mempert, belum lagi dengan tempat pengambilan yang selalu berpindah-pindah, aslina Kang rudet,” ujar Imam Sulaeman yang datang dari Cicalengka.

Dikatakan Imam Sulaeman, biasanya pembelian tiket dilakukan secara kolektif atau sistem kuota. “Seperti Viking Cicalengka biasa mendapat 500 lembar tiket, yang membeli pengurus atau koordinator setelah itu didistribusikan ke anggota, jadi tidak perlu mengantri seperti beberapakali pertandingan Persib di laga kandang,” ujar ImanSulaeman yang berharap panpel bisa profesional. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x