DKI Jakarta Harus Siap Hadapi Fenomena Alam yang Akan Terjadi Setiap Saat

- 28 Desember 2022, 05:45 WIB
Ilustrasi banjir akibat cuaca ekstrim. Pemerintah dan masyarakat DKI Jakarta harus siap menghadapi fenomena alam cuaca ekstrim yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Ilustrasi banjir akibat cuaca ekstrim. Pemerintah dan masyarakat DKI Jakarta harus siap menghadapi fenomena alam cuaca ekstrim yang dapat terjadi sewaktu-waktu. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi segala kemungkinan bencana. Menghadapi potensi cuaca buruk masyarakat diingatkan untuk memperhatikan informasi cuaca dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB Suharyanto usai melakukan pembahasan  kerja sama penanggulangan bencana, baik potensi bencana geologi maupun hidrometeorologi basah, khususnya antisipasi cuaca ekstrem dengan Pemerintah DKI Jakarta.

Disampaikan Suharyanto, kejadian bencana dapat berlangsung secara cepat, namun dampaknya bisa sangat besar. Diilustrasikan saat gempa bumi berdurasi 7 detik mengguncang Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu yang merusak bangunan dan infrastruktur, juga memicu tanah longsor hingga menimbun beberapa tempat termasuk restoran dan rumah makan. 

Baca Juga: Wali Kota Bandung Kumpulkan Camat se Kota Bandung, Karena Ada Kasus

“Bencana itu bisa datang setiap saat dalam waktu yang singkat. Tetapi akibat yang ditimbulkan sungguh sangat memprihatinkan, bukan hanya harta benda tetapi juga korban jiwa,” ujar Suharyanto, sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari situs resmi bnpb.

Menghadapi potensi cuaca buruk ke depan, Suharyanto mengingatkan kepada masyarakat untuk memperhatikan informasi cuaca. Ia berpesan apabila warga ingin bepergian dari satu titik ke titik lain atau berada di suatu wilayah, tingkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

“Apakah ada potensi bencana itu dilihat kalau memang sudah hujan lebat selama 1 jam berturut-turut. Kita lihat jarak pandang di depan, apabila objek dalam jarak 100 m sudah tidak kelihatan, kita harus hati-hati,” ujar Suharyanto.

Di samping itu, menurut Suharyanto, warga yang berada di tempat yang rendah, dapat segera mencari tempat yang aman untuk menghindari banjir atau potensi banjir bandang dari bagian hulu.  “Segera cari tempat yang aman kalau berteduh, kalau misalnya sedang berada di rumah makan, yang kebetulan di belakangnya tebing harus segera pindah, menghindari potensi longsor,” ujar Suharyanto mengingatkan.

Baca Juga: Batu Kuda Manglayang, Camping Ground dengan Suasana Pegunungan di Bandung Timur

Kepala BNPB Suharyanto juga berpesan, warga yang akan berwisata atau berlibur juga harus memperhatikan informasi cuaca.  “Lihat kondisi jangan memaksakan kalau sudah hujan, ya berhenti,” ujar Suharyanto.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah