3.9 Juta Balita di Jawa Barat Jadi Sasaran Sub PIN Vaksin Polio, Ditemukan Kasus KLB Polio di Purwakarta

- 6 April 2023, 17:02 WIB
Seorang anak balita menyeringai saat diberi imunisasi vaksin Polio yang dilakukan dengan metode oral atau memberi cairan pada kegiatan Sub PIN vaksin Polio 2023 yang pada tahap pertama berlangsung antara tanggal 3 hingga 15 April 2023.
Seorang anak balita menyeringai saat diberi imunisasi vaksin Polio yang dilakukan dengan metode oral atau memberi cairan pada kegiatan Sub PIN vaksin Polio 2023 yang pada tahap pertama berlangsung antara tanggal 3 hingga 15 April 2023. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Jawa Barat melalui Dinas Kesehatan Jawa Barat mentargetkan 3.984.797 anak dengan usia 0 sampai 59 bulan jadi sasaran Sub PIN vaksin Polio se-Jabar 2023. Hasil surveilans kasus Polio di Kabupaten Purwakarta terdeteksi 30 anak dan 7 anak di antaranya positif Polio. 

“Untuk pelaksanaan Sub PIN vaksin Polio 2023 ini kita mentargetkan sebanyak 3.984.797 anak dengan usia 0 sampai 59 bulan jadi sasaran program PIN vaksin Polio 2023. Kita tidak bisa sendirian, maka seluruh kader kita sertakan mulai kader Posyandu, PKK, karang taruna, semuanya kita libatkan untuk lebih menjangkau masyarakat," ujar Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil. 

Untuk pelaksanaan Sub PIN vaksin Polio 2023 di Jabar menurut Atalia Praratya dilaksanakan di 1.101 Puskesmas dan 52.432 Posyandu dengan melibatkan 311.992 kader Posyandu. Sub PIN vaksin Polio dilaksanakan dalam dua tahap, pada tanggal 3 hingga 15 April dan dilanjutkan tahap kedua pada 15 hingga 27 Mei dengan  metode oral atau tetes. 

Baca Juga: Smartphone Samsung M Series Galaxy M23 5G hadir di Blibli Promo Bulan Mei!

Dikatakan Atalia Praratya, sosialisasi terhadap pentingnya imunisasi Polio harus terus dilakukan kepada masyarakat. Diakui, hingga kini masih ada masyarakat yang menolak anaknya diberikan imunisasi akibat minimnya edukasi dan dikhawatirkan menerima informasi yang tidak benar. 

"Harus banyak sosialisasi karena sampai hari ini masih saja ada penolakan, maka edukasi penting karena imunisasi polio bukan hanya untuk anaknya sendiri tapi mencegah transmisi ke anak lainnya," ujar Atalia Praratya.

Sementara terkait dengan kasus KLB Polio di Kabupaten Purwakarta, Atalia Praratya mengatakan gerak cepat Jawa Barat dalam merespons satu kasus Polio beberapa waktu lalu diapresiasi oleh Kementerian Kesehatan, WHO maupun UNICEF. Gerak cepat jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dan Kabupaten Purwakarta dengan cepat menemukan kasus lainnya sehingga penyebaran polio bisa langsung dicegah. 

Baca Juga: Bunda PAUD Jabar Atalia, Sub PIN Vaksin Polio di Jabar Sudah 500 Ribu Anak Mendapatkannya

"Kami diapresiasi oleh Kemenkes dan berbagai pihak karena bisa menemukan kasus dengan cepat sehingga penyebaran bisa dicegah. Ketika satu kasus ditemukan kita langsung deteksi penyebarannya," ujar Atalia Praratya.

Menurut Atalia Praratya, kasus polio di Purwakarta beberapa waktu lalu, setelah dilakukan surveilans terdeteksi 30 anak dan 7 anak di antaranya positif polio. "Awalnya ditemukan KLB satu anak cacat polio kemudian dilakukan surveilans dan ternyata ditemukan dari 30 anak itu 7 anak di antaranya positif polio," terang Atalia Praratya. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x