Jadi Kawasan Rawan Gempa,, Bangunan di Banten Dinilai Harus Tahan Gempa Bumi

- 27 Februari 2024, 08:45 WIB
BMKG sebut endapan kuarter dan batuan tersier yang mengalami pelapukan memperkuat efek guncangan serta rawan gempa bumi di perairan selatan Provinsi Banten. Tiga daerah yang rawan gempa bumi dan tsunami adalah Pandeglang, Lebak, Sukabumi.
BMKG sebut endapan kuarter dan batuan tersier yang mengalami pelapukan memperkuat efek guncangan serta rawan gempa bumi di perairan selatan Provinsi Banten. Tiga daerah yang rawan gempa bumi dan tsunami adalah Pandeglang, Lebak, Sukabumi. /ANTARA/BMKG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Wilayah Banten dan sekitarnya menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang kerap diguncang gempa bumi. Plt. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan,dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, setidaknya telah terjadi 4 gempa besar yang titik pusat gempanya (epicentrum) berada di kawasan Banten.

Terkait dengan hal itu, pihaknya merekomendasikan bangunan di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi. Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan guna menghindari risiko kerusakan.

"Bangunan di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan. Selain itu, harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi. Oleh karena wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus lebih ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural," terang Wafid mellui keterangan, Selasa, 27 Februari 2024.

Wafid juga mengimbau masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Menurutnya, masyarakat harus tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) yaitu retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," tutup Wafid. (SF)

Sebelumnya diberitakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo (M5,7) pada kedalaman 10 km. Lokasi pusat gempa bumi terletak di Samudera Hindia pada koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Penyebab gempa diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat laut - tenggara.

Kejadian gempa bumi tersebut diikuti oleh gempa bumi susulan yang terjadi pada pukul 22:04:56 WIB dengan magnitudo (M5,1).

Mengenai penyebab gempa, berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat laut - tenggara.***

Editor: Andriansyah Andrie

Sumber: PVBMG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x