Lereng Gunung Windu Pangalengan Kabupaten Bandung Terus Alami Longsor

- 14 Februari 2021, 00:14 WIB
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung melihat titil lereng Gunung Windu Kawah Burung yang mengalami lonsor sejak Rabu 10 Februari 2021.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung melihat titil lereng Gunung Windu Kawah Burung yang mengalami lonsor sejak Rabu 10 Februari 2021. /foto dokumentasi bpbd kabupaten bandung/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Longsor kawasan pegunungan Windu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Jawa Barat hingga Sabtu 13 Februari 2021 terus berlangsung. Warga Kampung Cipanas RW 08 Desa Wanasuka Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung yang merupakan kampung terdekat dengan lokasi lereng Kawah Burung gunung Windu sudah mengosongkan perkampungan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, mencatat longsor  dikawasan lereng Kawah Burung gunung Windu Pangalengan mulai terjadi pada Rabu 10 Februari 2021, dan longsoran tanah terbesar terjadi Sabtu 13 Februari 2021 pagi hari pukul 08.00 WIB.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung Drs. H. Akhmad Djohara, M.Si., mengatakan titik lokasi longsor yang terjadi di Gunung Windu atau Kawah Burung jarak antara longsoran dengan permukiman penduduk di perkirkan kurang lebih antara 1,5-2 km.  "Di sekitar kawasan longsor terdapat lembah gunung, pantauan di lapangan material longsoran berupa batuan vulkanik terhalang oleh bukit dan pepohonan," kata Akhmad Djohara kepada Portal Bandung Timur,  Sabtu malam.

Baca Juga: Satlantas Polresta Bandung Tegas Tegakan PPKM Mikro, Warga Jabodetabek Berkeberatan  

Untuk mengantisipasi kejadian yang tak diharapkan, imbuh Akhmad Djohara, penduduk yang terancam untuk sementara mengungsi ke rumah saudaranya masing - masing. "Sebagian warga masih mengungsi di Aula Desa Wanasuka Kecamatan Pangalengan, jumlah penduduk yang berada di Kampung Cipanas dengan jarak sekitar 1,5-2 km itu sebanyak 161 kepala keluarga atau sekitat 560 jiwa," ungkap Akhmad Djohara. 

Selain meninjau lokasi longsor, imbuh Akhmad Djohara, BPBD koordinasi dengan Perhutani, Zipur, Koramil Pangalengan, Polsek Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Star Energy, MTB, Desa Wanasuka.  "Berdasarkan pemantauan di lapangan, kondisi longsor yang  jauh ke pemukiman pemduduk dengan jarak 1,5 - 2 km itu masih terdapat potensi longsor susulan dan dikhawatirkan terjadi longsoran," ujar Akhmad Djohara.. 

Kepada masyarakat Akhmad Djohara, menghimbau kepada penduduk agar berhati-hati dan waspada bila terjadi longsor susulan.  "Berdasarkan tinjauan ke lapangan disarankan masyarakat  untuk mengungsi ke tempat aman dikarenakan terdapat lembah yang dikhawatirkan mempercepat material longsoran," imbaunya.

Baca Juga: Akses Jalan ke Pembuangan Sampah Ilegal Kali CBL Ditutup Pemkab Bekasi

Akhmad Djohara juga mengingatkan kepada para petani dan masyarakat yang mengambil rumput untuk tidak mendekati lokasi longsoran tersebut. "Kami juga berharap kejadian longsor itu disarankan agar segera ditindaklanjuti oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)," pungkas Akhmad Djohara.

Sementara sejumlah warga yang dimintai keterangan mengatakan peristiwa longsor terjadi hingga enam kali yang terjadi sejak Rabu 10 Februari hingga Sabtu 13 Februari 2021. Peristiwa longsor yang terjadi di kawasan pegunungan imulai  terjadi pada hari Rabu 10 Februari 2021 pada pukul 15.30 WIB. Kemudian longsor susul pada Jumat 12 Februari 2021 yang terjadi pada pukul 22.30 WIB, 23.00 WIB dan hari Sabtu 13 Februari 2021 pukul 01.00 WIB  dengan suara dentuman keras dan pukul 08.00 WIB. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x