Ini Kata Bupati Bandung di Hari Lingkungan Hidup Sedunia  

- 5 Juni 2021, 15:25 WIB
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna saat kunker ke PT. Triman Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Pada  Hari Lingkungan Hidup Sedunia, berharap Kabupaten Bandng memiliki Laboratorium Lingkungan representatif.   
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna saat kunker ke PT. Triman Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Pada  Hari Lingkungan Hidup Sedunia, berharap Kabupaten Bandng memiliki Laboratorium Lingkungan representatif.   /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Bupati Bandung HM Dadang Supriatna berencana membangun Gedung Laboratorium Lingkungan yang terpisah dari Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung. Diperlukan agar lebih representatif dan lebih optimal dalam memberikan pelayanan kebutuhan Laboratorium Lingkungan (Labling).

"Kita memang memiliki laboratorium lingkungan terbaik di Indonesia, tapi tempatnya masih menyatu dengan kantor pelayanan masyarakat di Kantor DLH. Maka rencananya di tahun 2022, kita akan bangun gedung lab yang terpisah dari Kantor DLH agar lebih representatif," terang Bupati Dadang Supriatna, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sabtu 5 Juni 2021.

Lebih dari itu,menurut Dadang Supriatna, Gedung Labling juga harus lebih representatif, lebih luas dan lebih steril, sehingga perlu pemindahan tempat dari yang ada saat ini. "Nanti kita juga akan perbaiki semua sistemnya, kaitan dengan limbah baik yang B3, maupun air permukaan, termasuk soal polusi udara. Kita optimalisasikan sehingga pencemaran tidak terjadi lagi di Kabupaten Bandung," imbuh Dadang Supriatna.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Asep Kusuma menambahkan, Labling milik Pemkab Bandung saat ini statusnya sudah merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).  Labling ini berfungsi untuk uji analisa dan monitoring lingkungan.

Penggunanya menurut Asep Kusuma, bukan saja untuk Pemkab Bandung, melainkan dari daerah lain atau pihak swasta yang belum memiliki Labling. "Karena statusnya sudah BLUD dari yang tadinya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas,  Pak Bupati memikirkan untuk pengalihan tempat labling ini, agar pelayanannya lebih optimal dengan gedung lab yang lebih representatif dan lebih luas. Apalagi kita memang punya labling milik pemda level kabupaten yang terbaik di Indonesia," jelas Asep Kusuma.

Diakui Asep Kusuma, Labling milik Pemkab Bandung merupakan salah satu labling terbaik di Indonesia, dengan selalu mendapatkan predikat excellent dari lembaga penguji.  "Lab itu kan ada akreditasinya. Jadi, setiap tahun selalu ada surveilance, lab kita diakreditasi ulang oleh berbagai lembaga, salah satu yang menguji itu lembaga Profily dari Amerika Serikat, sehingga kita mendapat sertifikat akreditasi internasional," ungkap Asep Kusuma. 

Baca Juga: Kembali, Gedung Sate di Lockdown Butut 31orang PNS Terpapar Positif Covid-19

Dari hasil akreditasi itu Labling DLH Kab Bandung juga sudah tiga tahun berturut-turut selalu mendapat predikat excellent.  "Setiap tahunnya juga standarisasi SNI, ISO, SOP itu kita bisa pertahankan dan mendapat predikat excellent," terang Asep Kusuma.

Dikatakan Asep Kusuma, saat masih berstatus UPTD,  Labling DLH bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) karena ada pelayanan, dan tarifnya. Labling DLH ini terakhir bisa berkontribusi Rp1,7 miliar ke PAD.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x