Ambulan Mengantri di RS Al Ihsan Baleendah, Bukan Semua Pasien Covid-19

- 7 Juni 2021, 08:32 WIB
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna sampaikan klarifikasi terkait antrian mobil ambulan di RS Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna sampaikan klarifikasi terkait antrian mobil ambulan di RS Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Bupati Bandung HM Dadang Supriatna angkat bicara terkait kabar adanya video antrian mobil ambulan di RS Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung. Dikabarkan antrian ambulan membawa pasien Covid-19 yang sempat beredar di media sosial kemarin. 

"Setelah saya dapat informasi dan konfirmasi kepada Direktur RS Al Ihsan Baleendah, ternyata video  yang viral di media sosial itu tak semua pasien mempunyai kasus Covid-19. Artinya, variatif dan mereka adalah pasien dengan kondisi yang berbeda, mulai dari pasien yang hendak bersalin, demam berdarah, dan penyakit lainnya," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna kepada wartawan. 

Ditegaskan Dadang Supriatna, video antrian mobil ambulan yang viral di media sosial tidak semua pasien menderita penyakit Covid-19. Di RS Al Ihsan Baleendah itu, masih ada bad atau tempat tidur yang kosong untuk layanan pasien Covid-19. 

"Untuk diketahui oleh banyak pihak, RS Al Ihsan Baleendah yang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jabar, yang berobat ke rumah sakit tersebut bukan semuanya warga Kabupaten Bandung. Warga yang berasal dari Bandung Raya, seperti dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang ada yang berobat ke rumah sakit tersebut," ungkapnya. 

Dadang Supriatna menyebutkan, kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Bandung itu, di antaranya dari klaster keluarga, pesantren, pelaku perjalanan, pabrik, pertokoan, hajatan dan lainnya.  "Memang pasca-libur Idulfitri lalu, ada peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung. Mereka kebanyakan isolasi mandiri di rumah masing-masing," terang Dadang Supriatna. 

Menurut Dadang Supriatna, untuk pelayanan pasien Covid-19, di Kabupaten Bandung ada tiga rumah sakit. Selain di RS Al Ihsan juga di RS lainnya yang menjadi milik Pemkab Bandung, yakni RSUD Soreang, Majalaya dan Cicalengka. 

"RSUD Soreang yang direncanakan dalam waktu dekat ini pindah ke RS Otto Iskandar Di Nata Soreang, rumah sakit lamanya akan digunakan untuk tempat isolasi mandiri pasien Covid-19," ungkap Dadang Supriatna.

Menurutnya, dengan adanya tempat isolasi mandiri itu, untuk memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19. "Saya juga menyarankan kepada pasien Covid-19 lebih baik isolasi mandiri di rumah, karena di rumah sakit suka stres. Kalau isolasi mandiri di rumah dapat meningkatkan imun tubuh. Saat melaksanakan isolasi mandiri di rumah, petugas bisa datang ke rumah untuk memberikan pelayanan pengobatan kepada pasien," tutur Dadang Supriatna.

Bupati Bandung juga terus-meneurs menyampaikan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan 5-M. Mulai dari menggunakan masker, hindari salaman serta rajin mencuci tangan pakai sabun, jaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.  "Itu obat Covid-19 paling mujarab, dengan harapan Covid-19 segera menghilang di Kabupaten Bandung," katanya. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x