Cuti Bersama Lebaran, Ada Potensi Pemudik Cenderung Perpanjang Masa Liburan

- 5 April 2023, 11:46 WIB
Ilustrasi mudik lebaran di tahun 2023.
Ilustrasi mudik lebaran di tahun 2023. /dok KAI Daop 4 Semarang

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pelaku Bisnis Hotel dan Restauran mencermati akan ada potensi kecenderungan para pelaku perjalanan memperpanjang masa liburan mudik mereka tahun ini. Hal tersebut menyusul dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama 3 Menteri telah menetapkan hari libur dan cuti bersama Lebaran selama lima hari yaitu pada 19, 20, 21, 24, dan 25 April 2023.

“Menariknya tahun ini cuti bersama Lebaran ditambah dua hari menjelang Lebaran. Kalau di hotel tentu itu tidak akan terlalu berdampak karena pada umumnya okupansi mengalami peningkatan pada hari kedua Lebaran. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan banyak orang yang memperpanjang cuti mereka karena tanggal 1 Mei juga libur," ungkap Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, sebagaimana dilansir Antara, Rabu, 5 April 2023.

Maulana mengatakan, pihaknya menargetkan terjadinya peningkatan jumlah pergerakan pemudik melalui perjalanan jalur darat yang akan secara otomatis mencerminkan okupansi tahun ini pada masa cuti bersama Lebaran tahun ini.

"Harapan kami akan ada pergerakan cukup tinggi pada satu minggu sebelum Lebaran. Tentu kami berharap peningkatan okupansi benar-benar terjadi dalam waktu yang cukup panjang yaitu lebih dari lima hari," katanya.

Ia menjelaskan, peningkatan tingkat ketersediaan hunian kamar hotel atau okupansi lazim terjadi pada hari kedua Lebaran dengan mencermati karakter para pelaku perjalanan mudik yang terbiasa melakukan silaturahmi pada hari pertama dan berwisata pada hari berikutnya.

"Lazimnya memang seperti itu karena karakter traveler mulai melakukan perjalanan wisata pada hari kedua Lebaran bersama keluarga setelah sebelumnya bersilaturahmi pada hari pertama," katanya.

Sepanjang Ramadhan, lanjut dia, okupansi hotel masuk pada tingkatan low season setiap tahunnya karena memang umumnya masyarakat mengurangi kegiatan sehingga berbeda dengan aktivitas di luar Ramadhan.

"Apalagi mayoritas perhotelan mengandalkan atau memiliki ketergantungan dari kegiatan domestik seperti rapat, pertemuan, konferensi, dan seterusnya. Sedangkan dari sisi leisure atau perjalanan, orang-orang juga membatasi kegiatan di bulan Ramadhan bila memang tidak terlalu penting," paparnya.

Biasanya, peningkatan ketersediaan hunian kamar mulai terjadi sepekan sebelum libur Lebaran karena banyak pelaku perjalanan yang sudah merencanakan destinasi favorit yang akan mereka kunjungi selama musim libur.***

Editor: Syiffa Ryanti

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x