Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni di acara Media Gathering KPU Provinsi Jawa Barat di Cafe Bali Jalan L.L.R.E Martadinata atau Jalan Riau Kota Bandung, menggambarkan bagaimana peta tantangan penyelenggaraan pemilu di Provinsi Jawa Barat beserta kabupaten dan kota sekitarnya. Pada pesta demokrasi 2024 mendatang penyelenggara Pemilu di daerah akan menemukan berbagai permasalahan yang kompleks.
“Jawa Barat begitu luas dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi, menjadikan provinsi ini menanggung beban kepemiluan signifikan. Hal bakal dialami para penyelenggara pemilu di daerah demikian kompleksnya. Pada keadaan ini, para calon komisioner KPU Daerah, dipacu memiliki kesiapan prima,” kata Ummi Wahyuni.
Menjadi komisioner KPU menurut Ummi Wahyuni, ada dalam berbagai tingkatan. Dari rekrutmen petugas sebelumnya yaitu untuk tingkat kecamatan dan desa atau kelurahan. Pada Bulan Februari 2024 mendatang, akan ada pembukaan pendaftaran Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS.
Baca Juga: Komisioner Adie Saputro Berbagi Tips Lolos Seleksi Calon Penyelenggara Pemilu
Pada tahapan pengadaan sumber daya manusia untuk bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS), KPU mensyaratkan kepada para peminat untuk bersiap memiliki kemampuan digital. Selain itu juga, unsur kesehatan diri agar terjaga dan memadai.
Belajar dari pengalaman penyelenggaraan pemilu sebelumnya, unsur kesehatan menjadi perhatian khusus. Dalam perekrutan calon anggota KPPS ini, syarat faktor usia juga sangat ketat diberlakukan. "Maksimal usia calon anggota KPPS itu adalah 55 tahun" kata Ummi Wahyuni.
Akan dibuka pendaftaran seleksi anggota KPPS seluruh Jawa Barat untuk ditempatkan di TPS sedikitnya berjumlah 1.300.000 orang. Ummi Wahyuni menjelaskan pula bahwa dari jumlah anggota KPPS tersebut nantinya akan menempati 140.457 TPS.
Baca Juga: Kesempatan Terbuka, KPU Undang Warga Cirebon dan Garut Isi Formasi Komisioner Periode 2023-2028
Sebuah gambaran nyata bagaimana menghadapi proses seleksi calon anggota KPPS itu memerlukan kesiapan matang baik dari sisi petugas yang melakukan seleksi hingga para calon penyelenggara pemilu tersebut.
Berdasar pengalaman tadi, Ummi Wahyuni berpesan bagi para calon penyelenggara pemilu, sebaiknya tetap lakukan persiapan secara optimal, mengikuti perkembangan informasi dan perkaya diri dengan pengetahuan seputar kepemiluan. (Ari Prianto Teguh)***
