Kebun Binatang Bandung Akan Korbankan Rusa dan Angsa Guna Selamatkan Harimau dan Singa

- 29 Juli 2021, 20:52 WIB
Meski pemberian porsi pakan daging dikurangi kondisi kesehatan singa koleksi Kebun Binatang Bandung masih terjaga. Pihak menejemen Kebun Binatang Bandung berencana menjadikan rusa totol dan angsa untuk menyelamatkan hewan pemakan daging koleksi  Kebun Binatang Bandung.
Meski pemberian porsi pakan daging dikurangi kondisi kesehatan singa koleksi Kebun Binatang Bandung masih terjaga. Pihak menejemen Kebun Binatang Bandung berencana menjadikan rusa totol dan angsa untuk menyelamatkan hewan pemakan daging koleksi Kebun Binatang Bandung. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menejemen Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden (Bazoga)  mengalami krisis keuangan. Untuk mempertahankan kondisi kesehatan koleksi sejumlah hewan karnivora (pemakan daging) pihak pengelola akan mengorbankan rusa dan angsa.

Dalam keterangannya kepada awak media, Kamis 29 Juli 2021, Humas Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafi’i, mengatakan kondisi keuangan Bazoga saat sudah semakin krisis akibat tidak beroperasi di masa PPKM saat pandemi Covid-19. “Apabila PPKM masih terus berlanjut dan Bazoga tidak beroperasi maka pihak menejemen memiliki rencana mengorbankan satwa seperti rusa  dan angsa untuk dijadikan pakan koleksi hewan karnivora atau pemakan daging,” terang Sulhan Syafi’i.

Ditegaskan Sulhan Syafi’i, bahwa mengorbankan rusa dan angsa untuk dijadikan pakan hewan buas merupakan skenario terburuk yang akan dilakukan pihak pengelola. “Karena kalau terus tidak beroperasi, terus ditutup tidak ada pemasukan sementara untuk pengadaan pakan 850 koleksi hewan setiap harinya membutuhkan Rp 15 juta hingga Rp 18 juta per hari dan mencapai Rp350 juta er bulannya,” ujar Sulhan Syafi’i.

Baca Juga: Cinlok Petai,  Kenalkan Produk Unggulan Petani dan Peternak Kabupaten Cianjur 

Dikatakan Sulhan Syafi’i, rencana menjadikan rusa dan angsa menjadi pakan koleksi hewan karnivora koleksi Bazoga, untuk menyelamatkan  empat macan tutul Jawa dan dua Harimau Sumatra, juga empat singa dan tiga harimau Benggala.
“Namun demikian sebelumnya kami akan melakukan koordinasi terlebihdahulu dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),” kata Sulhan Syafi’i.

Dikatakan Sulhan Syafi’i, saat ini koleksi  rusa totol di Bazoga sebanyak 30 ekor dan  angsa sebanyak 39 ekor. “Pastinya kita akan berkoordinasi dulu dengan BKSDA, mungkin (bulan) September baru kepastiannya,” ujar  Sulhan Syafi’i.

Baca Juga: Bendera Putih Mulai Dikibarkan Pengusaha Hotel dan Restoran di Kota Bandung

Sejak Bazoga ditutup pada 17 Juni lalu, menurut Sulhan Syafi’i,  pengelola mensiasati pemberian pakan pada hewan koleksi Bazoga. Namun dampak dari pengaturan pemberian makan terlihat kondisi hewan yang kurus namun masih sehat. Pihaknya melakukan penyiasatan untuk menurunkan pengeluaran.

Dikatakan Sulhan Syafi’i,  pemberian pakan untuk hewan pemakan daging membutuhkan biaya cukup besar. “Untuk harimau Sumatera setiap harinya dibutuhkan daging seberat 8 kilogram dan untuk macan tutul makan sampai 4 kilogram, belum singa dan harimau Bengala,” ujar Sulhan Syafi’i.

Petugas Kebun Binatang Bandung sedang memberi makanan rusa totol . Pihak pengelola Kebun Binatang Bandung berencana untuk menjadikan rusa totl sebagai pakan koleksi singa dan hariamau Kebun Binatang Bandung akibat krisis keuangan.
Petugas Kebun Binatang Bandung sedang memberi makanan rusa totol . Pihak pengelola Kebun Binatang Bandung berencana untuk menjadikan rusa totl sebagai pakan koleksi singa dan hariamau Kebun Binatang Bandung akibat krisis keuangan.
Modifikasi pemberian pakan yang telah dilakukan menurut Sulhan Syafi’i untuk hewan karnivora dengan memberi porsi daging ayam lebih besar. "Semisal untuk harimau, inga ataupun macan tutul, dulu takaran daging sapinya misalnya 10 kilogram atau 50 persen dan daging ayam 50 persen, tapi sejak pandemi Covid-19 takaran daging sapinya dikurangi menjadi 3 kilogram dan daging ayam lebih diperbanyak,” jelas Sulhan Syafi’i.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x