PORTAL BANDUNG TIMUR - Penduduk miskin ekstrim di Jawa Barat tertinggi secara nasional mencapai 1,78 juta atau 3,6 persen dari jumlah penduduk. Terdapat lima wilayah Kabupaten di Jawa Barat dengan angka penduduk miskin ekstrim paling tinggi.
“Secara Nasional, BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat tiga wilayah di Pulau Jawa dengan angka penduduk miskinan ekstrim tertinggi. Jawa Barat dengan jumlah mencapai 1,78 juta merupakan provinsi tertinggi diikuti Jawa Timur 1,74 Juta dan Jawa Tengah 1,52 juta,” terang Waki Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, kepada awak media.
Sementara di Jawa Barat sendiri menurut Uu Ruzhanul Ulum, terdapat lima wilayah kabupaten dengan angka kemistikan tertinggi. Kabupaten tersebut, Kabupaten Bandung, Cianjur, Kuningan, Indramayu dan Karawang.
Baca Juga: Rabies, Facts Not Fear Hari Rabies Dunia Diwarnai Vaksinasi Hewan Peliharaan
Pada rapat pembahasan khusus strategi penanggulangan kemiskinan yang dipimpin langsung Wakil Presiden Ma’ruf Amin Rabu, 29 September 2021, lalu menurut Uu Ruzhanul Ulum, Pemerintah Pusat berkomitmen untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrim yang terjadi di lima wilayah kabupaten di Jawa Barat.
“Kita akan berupaya, program-program yang dilaksanakan pemerintah daerah sejalan dengan program pemerintah pusat. Pemerintah Kabupaten juga diharapkan dapat melaksanakan program yang akan dilaksanakan pemerintah daerah, jadi harus ada komitmen bersama untuk mengatasi permasalahan ini,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.
Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 penduduk miskin ekstrim di Indonesia mencapai 4,8 persen dari total penduduk miskin nasional di level 10,14 persen. Dari data tersebut, penduduk miskin ekstrim terbanyak ada di tiga Provinsi Pulau Jawa, terdapat di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Secara nasional, jumlah pengangguran usia 20 hingga 24 tahun pada Februari 2021 mencapai 17,66 persen, mengalami peningkatan 3,36 persen poin (yoy) dibandingkan Februari 2020 yang mencapai 14,3 persen. Sementara pada usia 25 hingga 29 tahun pada Februari 2021 mencapai 4,94 persen, meningkat 2,26 persen poin dibandingkan Februari 2020 yang mencapai 3,26 persen. (heriyanto)***