IPAL Bojongsoang, Berusia 30 Tahun Minimalisir Pencemaran di Cekungan Bandung Wilayah Barat dan Selatan

- 16 Maret 2022, 08:40 WIB
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat memaparkan kondisi Intalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang kepada Menko Ma rves Luhut Binsar Pandjaitan.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat memaparkan kondisi Intalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang kepada Menko Ma rves Luhut Binsar Pandjaitan. /Foto : Prokopim Kota Bandung/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Keberadaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPA) Bojongsoang yang dikelola Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtawening Kota Bandung sudah berusia 30 tahun lebih. Meski dikelola secara dengan teknologi konvensional mampu menangani limbah domestik dari kawasan Cekungan Bandung wilayah barat dan selatan.

“IPAL Bojongsoang ini sudah memasuki usia 30 tahun namun fungsi pengolahan limbahnya masih mampu melayani 100 ribu rumah atau setara dengan 500 ribu jiwa. Namun keberadaan dari IPAL Bojongsoang ini telah mampu menurunkan pencemaran lingkungan disejumlah aliran sungai Kota Bandung yang masuk ke sungai Citarum,” ujar Yana Mulyana dalam paparannya pada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) milik Perumda Tirta Wening Kota Bandung, di Desa Cikoneng, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa 15 Maret 2022.

Disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana, IPAL Bojongsoang yang menangani limbah domestik kawasan Cekungan Bandung wilayah barat dan selatan di Kota Bandung memiliki luas 85 hektar. “Pak Menteri, IPAL domestik Bojongsoang ini luasnya 85 hektar, milik Pemkot Bandung yang dikelola PDAM, tapi lokasinya ada di Kabupaten Bandung,” terang Yana Mulyana.

Baca Juga: Covid-19 Secara Nasional Angka Kesembuhan Harian Mengalami Peningkatan Signifikan

Dari luas saat ini eksisting 85 hektar menurut Yana Mulyana,  kolam yang dipergunakan untuk pengolahan air limbah, seluas 65 hektar. Kolam seluas 65 hektar tersebut melakukan pengolahan untuk melayani 100 ribu rumah setara dengan 500 ribu jiwa.

“Tapi nantinya bila sudah mendapatkan bantuan teknologi dari Jerman, hanya akan dipergunakan 5 hektar untuk pengolahan limbah. Dan bila 65 hektar yang dipergunakan maka akan terlayani 600 ribu rumah atau setara dengan 3 juta penduduk Kota Bandung,” terang Yana Mulyana.

Namun demikian menurut Yana Mulyana, untuk mewujudkan upaya tersebut dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. “Setidaknya dibutuhkan anggaran Rp400 miliar untuk peremajaan dan pembuatan saluran yang mendukung teknologi dari Jerman tersebut,” tutur Yana Mulyana.

Baca Juga: Kembali, Gempa Dangkal Magnitudo 3.6 dan 3.2 Dirasakan Warga Kabupaten Bandung dan Sekitarnya

Ditambahkan Yana Mulyana, selama ini keberadaan IPAL Bojongsoang melayani limbah yang besumber dari rumah tangga (limbah domestik), hotel, restoran, mal, sekolah, rumah sakit, perkantoran, dan sejenisnya. “Untuk sementara limbah industri belum dapat kami kelola karena berbagai kendala di lapangan,” pungkas Yana Mulyana.

Terhadap paparan Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sangat mengapresiasi. “Kepedulian pemerintah daerah terhadap lingkungan sangat dibutuhkan, Saya sangat mengapresiasi upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Pemkot Bandung ini dan perlu dicontoh pemerintah daerah lainnya,”puji Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x